Juventus Mendapat Sanksi Pengurangan 15 Poin Terkait Kasus Keuangan Transfer
Oleh Dananjaya WP
Juventus mendapat kabar buruk terkait upaya mereka merebut gelar juara Liga Italia musim 2022/23. Klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu berpotensi mendapat sanksi pengurangan 15 poin. Sanksi ini diberikan terkait laporan keuangan yang keliru dalam periode tiga tahun.
Proses investigasi ini melibatkan badan pengawas keuangan Italia (CONSOB) dan COVISOC (pengawas perkembangan industri sepak bola di Italia). FIGC (Asosiasi Sepak Bola Italia) menjadi pihak penting mengingat mereka menjadi pihak yang mengajukan banding.
Berdasarkan pernyataan dari FIGC, Juventus mendapatkan sanksi berupa pengurangan 15 poin dalam klasemen Serie A musim 2022/23. Sanksi juga diberikan kepada beberapa figur penting yang pernah menjabat di manajemen Juve. Andrea Agnelli (mantan Presiden) mendapat sanksi 24 bulan, Pavel Nedved (mantan Wakil Presiden) mendapat sanksi 8 bulan, Fabio Paratici (mantan Direktur Sepak Bola – kini berada di Tottenham Hotspur) mendapat sanksi 30 bulan.
Sanksi juga diberikan kepada Federico Cherubini (Direktur Sepak Bola) selama 16 bulan. Beberapa bagian dari Direksi Juventus yang sudah mengundurkan diri juga mendapat sanksi mulai dari 8 hingga 24 bulan. Pada akhir November 2022 lalu, Andrea Agnelli dan beberapa sosok penting dalam direksi Juventus mengumumkan pengunduran diri mereka terkait kasus ini.
Mengapa Juventus mendapat sanksi pengurangan 15 poin dalam klasemen Liga Italia?
Juventus mendapat pemeriksaan terkait laporan keuangan mereka pada periode keuangan 2019/20 hingga 2020/21. Juve mendapatkan sorotan lebih dari otoritas keuangan Italia mengingat mereka terdaftar di bursa saham negara tersebut. Pemeriksaan dilakukan setelah mereka mencatatkan penambahan modal kedua dalam periode tiga tahun. Terdapat penerbitan saham bernilai 700 juta Euro.
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pemulihan kondisi keuangan yang terdampak akibat pandemi COVID-19. FIGC (Asosiasi Sepak Bola Italia) melakukan pemeriksaan yang diikuti oleh COVISOC (lembaga pengawas perkembangan industri sepak bola Italia) dan CONSOB (badan pengawas keuangan Italia).
Pemeriksaan itu mencatatkan terdapat 42 transfer (dari total 62 transfer yang melibatkan beberapa klub) dengan pencatatan nilai yang tidak wajar. Pemeriksaan lebih lanjut dengan nama Prisma yang dilakukan untuk mengetahui tindakan pencatatan akuntansi yang keliru, laporan keuangan yang keliru, dan manipulasi pasar.
Juventus juga disorot terkait kesepakatan dengan pemain-pemain terkait pemotongan gaji yang dilakukan dalam periode pandemi COVID-19. Juve menyatakan kesepakatan pemotongan gaji berlaku selama empat bulan (Maret, April, Mei, dan Juni 2020). Proses pemeriksaan memperoleh informasi bahwa para pemain hanya menyepakati pemotongan gaji selama satu bulan. Proses penyadapan dan penyitaan dokumen dilakukan dalam upaua investigasi ini.
Juventus dapat mengajukan banding terhadap CONI terkait sanksi ini. Pengurangan 15 poin membuat skuad asuhan Massimiliano Allegri itu turun ke peringkat kesebelas klasemen sementara Liga Italia.
Informasi lebih lengkap dapat Anda baca di tautan berikut.