Berita Juventus: Proses Sidang Fabio Paratici, Andrea Agnelli, dan Pavel Nedved Dimulai
Oleh Dananjaya WP
Juventus mendapatkan sorotan tinggi jelang akhir 2022 dan pada awal 2023. Raksasa Liga Italia itu mendapat sanksi pengurangan 15 poin dari FIGC (Federasi Sepak Bola Italia). Sanksi itu diberikan terkait pencatatan dalam laporan keuangan mereka pada periode keuangan 2019/20 hingga 2020/21.
Manajemen Juve melakukan perombakan direksi secara keseluruhan akibat skandal ini. Mereka juga telah mengajukan banding. Pada saat mendapatkan sanksi pengurangan 15 poin, Juventus turun ke peringkat ke-10 Liga Italia. Kini, skuad asuhan Massimiliano Allegri itu berada di peringkat ketujuh klasemen sementara.
Peningkatan di dalam lapangan terjadi diiringi dengan ketidakpastian mengenai proses hukum yang berlangsung. Berdasarkan laporan dari The Athletic, proses sidang terhadap 12 mantan bagian dari badan eksekutif Juventus berlangsung pada Selasa (27/3) waktu Italia.
- Juventus Mendapat Sanksi Pengurangan 15 Poin Terkait Kasus Keuangan Transfer
- Juventus Akan Ajukan Banding Terkait Sanksi Pengurangan Poin dari FIGC
Proses persidangan ini berlangsung untuk menentukan apakah 12 sosok yang dituduh melakukan malpraktik keuangan benar-benar terlibat dalam proses tersebut. Andrea Agnelli (mantan Presiden Juventus), Pavel Nedved (mantan Wakil Presiden Juventus), Maurizio Arrivabene (mantan CEO), dan Fabio Paratici (mantan Direktur Juve) menjadi empat sosok yang mungkin sering Anda lihat dalam berbagai pemberitaan.
Sidang ini berbeda dengan sidang yang akan berlangsung terkait sanksi pengurangan 15 poin terhadap Juventus. Sidang yang sedang berlangsung berkaitan dengan pencatatan keuntungan dari penjualan pemain dalam laporan keuangan yang disebut berbeda dibandingkan dengan nilai yang sebenarnya disepakati antara pihak-pihak yang terlibat.
Sementara sidang lain juga akan dijalankan terkait kesepakatan gaji dengan pemain-pemain Juventus di tingkat senior. Terdapat dugaan bahwa manajemen Juventus menyatakan pemotongan gaji selama tiga bulan – pada awal periode COVID-19 – namun memberikan gaji selama dua bulan kepada pemain-pemain mereka, berbeda dengan pernyataan yang diumumkan ke bursa saham dan laporan keuangan mereka.