Alasan Nick Candy Ingin Akuisisi Chelsea dari Roman Abramovich

Stamford Bridge, markas Chelsea
Stamford Bridge, markas Chelsea / Craig Mercer/MB Media/GettyImages
facebooktwitterreddit

Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina membuat beberapa pihak ikut menjadi sorotan tajam, termasuk di antaranya pemilik Chelsea, Roman Abramovich, dirinya dianggap memiliki kedekatan dengan presiden Rusia, Vladimir Putin.

Pemerintah Inggris kemudian mengambil keputusan untuk membekukan seluruh aset Abramovich yang berada di negara pimpinan Ratu Elizabeth II tersebut, hal ini tentu memberikan pengaruh yang signifikan pada The Blues.

Proses penjualan klub memang masih bisa berlanjut, namun pemerintah Inggris ingin memastikan bahwa Roman Abramovich tidak mendapatkan keuntungan sedikit pun, sebelumnya, pria berusia 55 tahun tersebut juga sudah berencana bahwa hasil penjualan akan disumbangkan ke korban perang di Ukraina.

Beberapa pihak pun dikabarkan berminat menjadi pemilik baru Chelsea, termasuk di antaranya pengusaha properti mewah asal Inggris, Nick Candy. Pria berusia 49 tahun tersebut juga mengungkapkan hal apa yang membuatnya ingin mengakuisisi Chelsea dari Roman Abramovich.

"Saya sudah menjadi suporter Chelsea sejak berusia empat tahun. Ayah saya sempat diminta bermain untuk Chelsea. Saya mencintai Chelsea," ujar Nick Candy seperti dilaporkan Goal.

"Saya tidak keberatan Chelsea akhirnya dimiliki siapa, jika bukan saya yang mendapatkannya, selama itu di tangan yang tepat, saya sama sekali tak mempermasalahkannya," tambah dia.

Nick Candy saat ini dikabarkan sudah berencana menggandeng konsorsium asal Amerika Serikat, dirinya juga hadir di Stamford Bridge kala Chelsea berhadapan dengan Newcastle United, Minggu (13/3).

Patut ditunggu siapa sosok yang akhirnya menjadi pemilik baru Chelsea, pasalnya ada beberapa nama lain yang juga dikabarkan berminat, antara lain pemilik New York Jets, Woody Johnson, CEO Chicago Cubs, Thomas Ricketts, pengusaha Swiss, Hansjorg Wyss dan Todd Boehly (salah satu pemilik LA Dodgers) yang tergabung dalamKonsorsium Wyss-Boehly sampai konsorsium privat asal Arab Saudi.