Van der Sar Sebut Liverpool Pantas Juarai Liga Primer Inggris
Oleh Dananjaya WP
Pandemi Covid-19 terus memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia. Sepakbola menjadi salah satu sektor industri besar yang terus mendapatkan sorotan terkait langkah yang akan diambil. Berbagai kompetisi masih harus ditunda hingga waktu yang belum dapat ditentukan atau bahkan dihentikan. Prancis, Belanda, Belgia, dan Skotlandia menjadi empat negara Eropa yang terpaksa menghentikan sisa kompetisi musim 2019/20.
Liga Primer Inggris menjadi salah satu kompetisi top Eropa yang masih memiliki niat menyelesaikan sisa kompetisi musim 2019/20. Project Restart menjadi rencana dari pihak pengelola liga yang masih terus dibahas dengan seluruh klub peserta, begitu pula dengan kapten tim, manajer, dan staff medis. Meskipun belum terdapat kesepakatan mengenai rencana menjalani pertandingan, kemungkinan untuk menghapus degradasi dan promosi sudah ditolak oleh FA (Asosiasi Sepakbola Inggris).
Keadaan ini meningkatkan harapan bagi Liverpool, yang berpeluang mendapatkan titel Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub tersebut. The Reds hanya membutuhkan dua kemenangan untuk memastikan gelar juara, dengan keunggulan 25 poin atas Manchester City di peringkat kedua. Legenda Manchester United, Edwin van der Sar, merasa bahwa tim asuhan Jurgen Klopp itu pantas mendapatkan gelar juara musim ini.
“Menurut pandangan saya, setelah melihat permainan yang ditunjukkan Liverpool dan jarak keunggulan mereka, tidak memberikan gelar juara Liga Primer Inggris akan menjadi hal yang sangat kejam. Tetapi saya yakin pihak pengelola akan mengambil keputusan yang tepat terkait melanjutkan atau menghentikan kompetisi, penentuan kualifikasi kompetisi Eropa, degradasi, atau memberikan gelar juara kepada Liverpool. Apabila kompetisi dihentikan, saya yakin tidak akan ada yang menolak untuk memberikan gelar juara kepada mereka,” ujar Edwin van der Sar dalam wawancara yang dikutip dari AS.
Kompetisi Eredivisie di Belanda dihentikan tanpa adanya juara dan penentuan promosi maupun degradasi, keputusan yang berpotensi menghasilkan tuntutan dari klub yang dirugikan. Sementara Ligue 1 dan Ligue 2 di Prancis dihentikan dengan menggunakan sistem poin per pertandingan, keputusan yang juga menghasilkan tuntutan dari klub-klub yang merasa dirugikan. Hal serupa berpotensi terjadi di Liga Primer Inggris apabila kompetisi dihentikan tanpa hasil yang dianggap adil.