Tim Terbaik La Liga 2019/20 Versi 90Min Indonesia
Oleh Nanda Febriana
La Liga 2019/20 sudah berakhir pada pekan lalu ketika Real Madrid secara resmi ditasbihkan sebagai juara dengan koleksi 87 poin, unggul hingga lima poin dari juara musim lalu, Barcelona. Performa menawan psukan Zinedine Zidane, terutama setelah kompetisi kembali bergulir pada Juni lalu menjadi titik penting dalam perjalanan mereka menjadi juara.
Dengan penghabisan La Liga 2019/20 kami pun menentukan susunan tim terbaik dengan memilih pemain terbaik di setiap posisi (dalam formasi 4-3-3). Real Madrid sebagai tim juara memiliki perwakilan terbanyak dengan lima pemain mereka menempati daftar ini.
Lalu, seperti apa susunan tim terbaik La Liga 2019/20 versi 90min Indonesia? Silakan temukan jawabannya di bawah ini.
1. Thibaut Courtois (Kiper, Real Madrid)
Setelah melalui musim debut yang tidak terlalu menyenangkan, yang bahkan berlanjut hingga awal musim ini, Thibaut Courtois membuktikan kelayakannya mengenakan seraga Los Blancos. Gawang yang dikawalnya hanya kebobolan 25 gol sepanjang 38 pertandingan.
Performanya yang tenang dalam menguasai areanya dan kesigapannya menghentikan tembakan lawan menjadi kunci dari perjalanan juara El Real musim ini.
2. Mario Gaspar (Bek Kanan, Villarreal)
Aktif dalam membantu skema serangan The Yellow Submarine membuat Mario Gaspar setidaknya nyaris menyumangkan satu umpan kunci per pertandingan pada La Liga 2019/20 ini.
Sayangnya timnya sedikit tidak beruntung gagal mendapatkan tiket ke Liga Champions setelah mencetak 63 gol, ketiga terbaik di La Liga musim ini.
3. Sergio Ramos (Bek Tengah, Real Madrid)
Ketika Sergio Ramos nanti memilih pensiun, El Real bisa dipastikan bakal kesulitan mencari sosok penggantinya, baik dari kualitasnya sebagai bek maupun kapten tim.
Bek yang kharismatik ini tampil solid di usianya yang sudah tak lagi muda, 34 tahun, ketika rekan-rekan duetnya di jantung pertahanan seperti Raphael Varane dan Eder Militao yang berusia lebih muda harus bergantian menemanninya di atas lapangan.
4. Diego Carlos (Bek Tengah, Sevilla)
Diego Carlos mencetak setidaknya 5 sapuan pertandingan musim ini, sebuah statistik yang tergolong luar biasa. Maka tak mengherankan kesigapannya itu berbuah dengan Sevilla hanya kebobolan 34 gol, catatan pertahanan terbaik ketiga, di belakang Atletico Madrid dan Real Madrid, dalam kompetisi La Liga 2019/20.
5. Ferland Mendy (Bek Kiri, Real Madrid)
Satu-satunya pembelian Real Madrid yang tampak langsung padu dengan rekan-rekannya di Santiago Bernabeu. Agresivitas Ferland Mendy dari sisi kiri pertahanan Madrid membantu gelandang dan penyerang timnya untuk menebar ancaman di pertahanan lawan.
6. Mikel Oyarzabal (Gelandang, Real Sociedad)
Dengan menorehakn 10 gol dan 11 assist dalam 36 pertandingan yang dijalaninya, tak mengherankan jika Mikel Oryazabal menghiasi daftar tim terbaik La Liga 2019/20.
Memiliki semua atribut yang dibutuhkan dalam diri seorang gelandang serang, visi bermain yang bagus, efektivitas dalam menyelesaikan serangan, tembakan yang akurat, dan stamina yang mumpuni, gelandang asal Spanyol ini bisa menjadi opsi bagus untuk tim nasional Matador.
7. Casemiro (Gelandang, Real Madrid)
Penting bagi sebuah tim juara untuk memiliki gelandang yang mampu menguasai lini tengah dan membuat timnya memegang kendali permainan. Casemiro bisa melakukan apapun agar bola bisa tetap berada di bawah kendali pemain Real Madrid.
Catatan intersep dan tekelnya memukau, serta performa stabil sepanjang 90 menit menjadi faktor lainnya mengapa ia layak masuk dalam daftar ini. Dia juga menyumbang empat gol dan tiga assist untuk Los Blancos musim ini di La Liga 2019/20.
8. Yangel Herrera (Gelandang, Granada)
Pemain Spanyol berusia 22 tahun ini menjadi pemain yang tinya memiliki peringkat paling rendah dari semua pemain dalam daftar ini. Namun kemampuan Yangel Herrera untuk menjadi filter serangan Granada, yang finis di posisi ketujuh musim ini, tak bisa diabaikan.
Tekel dan intersep, serta visi bermainnya membantu Granada sebagai tim promosi tampil mengejutkan dan meraih posisi tertinggi di divisi teratas sepak bola Spanyol sejak 1973/74, ketika mereka finis di posisi keenam.
9. Lionel Messi (Penyerang, Barcelona)
Ketergantungan Barcelona terhadap Lionel Messi membuat mereka mulai oleng dalam beberapa musim terakhir. Beruntung pemain Argentina itu masih terus mampu memberikan catatan gol yang luar biasa di tengah tim yang diterpa badai masalah internal.
Dengan torehan 25 gol dan 21 assist, sangat mustahil untuk mencoret nama Lionel Messi dari daftar tim terbaik La Liga 2019/20,
10. Karim Benzema (Penyerang, Real Madrid)
Mengukur kontribusi seorang Karim Benzema tak bisa dilihat dari catatan gol saja. Kualitasnya sebagai penghubung permainan antar lini jauh lebih menonjol ketimbang catatan golnya. Tanpa kehadiran Benzema, serangan Madrid bisa saja tak mengalir dan semengerikan yang dilihat banyak orang.
Pria Prancis itu mencetak 21 gol dan delapan assist pada musim ini, menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak kedua di belakang Lionel Messi.
11. Gerard Moreno (Penyerang, Villarreal)
Penyerang asal Spanyol ini mencetak 18 gol dan lima assist sepanjang La Liga musim 2019/20 untuk Villarreal. Itu berarti Gerard Moreno berkontribusi sebanyak 36 persen dari keseluruhan gol The Yellow Submarine musim ini (63 gol).
Jika berhasil mempertahankan performanya hinga musim depan, Moreno mungkin saja bisa menambah jumlah penampilannya bersama tim nasional Spanyol yang sampai saat ini hanya berjumlah tiga penampilan.
12. Zinedine Zidane (Pelatih, Real Madrid)
Zinedine Zidane awalnya diragukan bisa langsung membawa Real Madrid meraih trofi bergengsi di musim penuh pertamanya setelah kembali ke Santiago Bernebeu pada Maret 2019 lalu. Pasalnya Madrid dinilai sedang berada dalam masa transisi dengan sejumlah pemain mereka sudah menginjak usia di atas kepala tiga.
Namun, keraguan itu perlahan sirna dengan performa mengkilap Madrid terus ditunjukkan oleh Karim Benzema dkk di atas lapangan. Meski di awal musim agak terseok-seok, Madrid perlahan mampu mengatasi tekanan berkat mental juara para pemainnya plus keberhasilan Zizou mempersatukan ruang ganti dan menerapkan taktik yang membuat anak buahnya bisa beradaptasi dengan kemampuan lawan di setiap pertandingan.