Tidak Kejar Uang Semata, Yanto Basna Cari Pengalaman Bermain di Thailand
Oleh Arief Hadi Purwono
Mantan bek Persib Bandung, Rudolof Yanto Basna sudah tiga tahun merantau berkarier di luar Indonesia. Usai membela Khon Kaen dan Sukhothai, bek tengah asal Papua itu bermain di PT Prachuap sampai saat ini.
Usianya baru berusia 24 tahun dan Yanto Basna sudah memiliki pengalaman bermain di luar Indonesia. Berbeda pilihan dari kebanyakan pemain Indonesia yang berkarier di Malaysia, Yanto Basna justru memilih Thailand.
Mantan pemain Mitra Kukar itu menuturkan alasan memilih berkarier di Thailand ketimbang Malaysia. Yanto Basna menegaskan ingin meningkatkan level bermainnya dan tidak mencari uang semata, meski tawaran dari klub-klub Malaysia menggiurkan.
"Waktu itu saya dapat dua tawaran, Thailand sama Malaysia. Tim Malaysia ini gajinya tinggi, dua kali lipat dari tim Thailand. Terus saya mikir, kalau saya cari uang saya ke Malaysia, tapi kalau cari pengalaman saya harus cari yang levelnya yang tinggi," tutur Yanto Basna dikutip dari Bolalob.
"Jadi saya skip gaji yang lebih tinggi, saya cari pengalaman dulu. Akhirnya saya berani ambil di sini Liga 2, saya mulai dari awal lagi. Akhirnya saya ke sini," terang dia.
Berbicara soal kariernya di Thailand, Yanto Basna juga berbagi cerita pilu ketika dia dibohongi agen yang menjanjikannya bermain di Bangkok Glass pada 2018 (namanya kini BG Pathum). Tak patah arang karena dibohongi Yanto Basna mencoba peruntungannya di Khon Kaen.
"Kalau ditarik ke belakang, saya ke tim Malaysia itu sudah pasti, timnya Bang Jupe itu (Achmad Jufriyanto) Kuala Lumpur FA. Lalu ada agen yang menjanjikan saya ke Bangkok Glass, itu kan tim bagus. Dia sudah kirim saya gambar apartemen, mobil, tapi setelah sampai di Thailad hoax, dia tipu saya," ungkap Yanto Basna.
"Akhirnya ya mau gimana lagi, saya sudah sampai di Thailand. Lalu saya seleksi di Khon Kaen. Terus hampir dua minggu, tapi yang paling menarik itu, saya latihan pertama seperti baru belajar sepak bola lagi."
"Dalam hati, saya buat apa buat susah diri, di Indonesia saya bisa terima gaji bagus, main klub bagus, kenapa saya harus datang seperti orang bodoh diajar main bola lagi."
"Saya sudah mikir mau pulang saja. Tapi saya berpikir ulang sudah terlanjur ke sini, sayang. Akhirnya saya terima mereka ngomong apa. Pas pertandingan dimulai, laga pertama saya dipercaya main."
"Saya selalu berikan 100 persen kepercayaan pelatih. Makanya saat delapan pertandingan sebelum liga selesai, ada lima klub Liga 1 Thailand ingin kontrak," pungkas pengemas 14 caps dengan Timnas Indonesia itu.
Musim ini di Prachuap FC, Yanto menjadi pilihan utama di jantung pertahanan tim. Ia memainkan empat pertandingan sebelum liga dihentikan karena pandemi virus corona.