Thomas Tuchel Bahas Keikutsertaan Chelsea di European Super League

Thomas Tuchel
Thomas Tuchel / Sebastian Frej/MB Media/Getty Images
facebooktwitterreddit

Publik benar-benar dikejutkan dengan kabar soal rencana kompetisi European Super League, sejauh ini sudah ada 12 klub yang dipastikan ambil bagian dan ingin memisahkan diri dari dua kompetisi utama yang dibuat UEFA, Liga Champions dan Liga Europa.

Enam klub Liga Inggris yakni Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, Arsenal dan Tottenham Hotspur dipastikan ikut serta, namun respons publik soal kompetisi ini dapat dikatakan negatif, bahkan banyak pihak yang menilai jika Super League menghancurkan sepakbola.

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel menjadi orang pertama yang angkat bicara soal Super League, pria yang juga sempat menukangi Borussia Dortmund tersebut mengaku memahami rasa kecewa dan frustrasi dari para penggemar, khususnya penggemar The Blues.

"Saya tidak merasa terkejut, sebaliknya saya akan terkejut jika dewan klub mengganggu sesi latihan atau susunan pemain yang sudah ditetapkan. Saya sama sekali tidak kaget jika mereka tidak melibatkan pelatih dalam politik olahraga dan keputusan di masa depan. Itu jelas pekerjaan utama dewan klub." ujar Tuchel seperti dilaporkan Football London.

"Saya sangat memahami jika Anda merasa emosional (soal European Super League) dan berharap akan ada respons lebih dari Chelsea. Saya juga bisa memahami semua argumen yang disampaikan, tetapi yang harus dipahami, saya bukanlah orang yang bisa menjawab semua pertanyaan ini," lanjutnya.

"Saya adalah seorang pelatih dan bukan bagian dari dewan klub. Saya juga tidak terlbat dalam pengambilan keputusan apapun. Saya bahkan tidak tahu secara detail (soal Super League). Saat ini tugas saya adalah mempersiapkan tim yang akan melawan Brighton," urainya.

Thomas Tuchel
Thomas Tuchel / Marc Atkins/Getty Images

Terkait Super League, UEFA sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka menolak kompetisi ini. Bukan hanya itu, UEFA juga siap memberikan sanksi tegas, hal ini disampaikan presiden UEFA, Aleksander Ceferin dalam pertemuan yang diselenggarakan di Montreux, Swiss, Senin (19/4).