Terkait Kisruh Soal Kepemilikan Klub, Tuchel Kembali Tegaskan Komitmen Bersama Chelsea
Oleh Amanda Amelia
Publik dikejutkan dengan sanksi yang diberikan pemerintah Inggris terhadap Roman Abramovich, seluruh aset yang dia miliki di Inggris, termasuk Chelsea resmi dibekukan. Hal ini dilakukan sebagai reaksi dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Sebelumnya, Abramovich memang sudah mengumumkan keputusan untuk menjual Chelsea, namun seiring dengan pembekuan aset, proses tersebut harus dihentikan sementara, klub masih bisa dijual dengan syarat pria asal Rusia tersebut tidak mendapatkan keuntungan sedikit pun.
Situasi ini tentu membuat klub berada dalam ketidakpastian, tak sedikit pula pihak yang memprediksi bahwa sang pelatih, Thomas Tuchel juga akan menangguhkan jabatannya dalam waktu dekat.
Setelah sebelumnya sempat menegaskan komitmennya untuk tetap menukangi Mason Mount dan kawan-kawan, kini pelatih berusia 47 tahun itu kembali mengungkapkan hal serupa, Tuchel merasa bahagia di Chelsea dan sama sekali tak berencana meninggalkan The Blues.
"Sejujurnya saya cukup khawatir dan tidak yakin, tetapi saya menyadari (soal rumor masa depan saya di Chelsea. Kabar itu sepertinya berubah setiap hari," ujar Tuchel seperti dilaporkan Mirror.
"Saya merasa bahagia di Chelsea dan sangat menikmati tugas sebagai pelatih dari sebuah klub yang kuat. Ya, tentu saja saya tahu ada banyak suara dan kebisingan di sekitar klub," tambahnya.
"Situasi soal klub bisa berubah esok hari, kita harus terus memantaunya. Ya, tentu ini bukanlah hal yang melegakan, namun bagi saya pribadi, itu menyenangkan," lanjut dia.
"Saya merasa istimewa karena mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam permainan, kepelatihan dan tetap berada di dunia sepakbola. Inilah hal yang saya sukai," urai mantan pelatih PSG tersebut.
Thomas Tuchel memutuskan untuk melatih Chelsea pada Januari 2021, di bawah arahannya, Kai Havertz dkk sukses memenangkan tiga gelar berbeda, yakni Liga Champions, UEFA Super Cup, dan Piala Dunia Antarklub.