Southgate Akui Bertanggung Jawab Penuh Atas Kegagalan Penalti Inggris
Oleh Amanda Amelia

Inggris gagal mewujudkan target menjuarai Piala Eropa 2020 usai harus mengakui keunggulan salah satu rival terkuatnya, Italia di babak final yang dihelat di Wembley, Senin (12/7) dini hari WIB.
Unggul cepat melalui gol Luke Shaw di menit kedua, Azzurri sukses menyamakan kedudukan di menit ke-67 lewat Leonardo Bonucci. Skor imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan waktu 2x15 menit membuat pemenang harus ditentukan lewat babak adu penalti.
Jordan Pickford memang sukses menggagalkan penalti Jorginho, sementara penalti Andrea Bellotti juga menyamping, sayang tiga eksekutor terakhir Inggris yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka gagal menjalankan tugas dengan sempurna. Skor akhir Italia 3-2 Inggris.
"We've worked on them on training - it's my decision."
— Sky Sports News (@SkySportsNews) July 12, 2021
Gareth Southgate says the #ENG team are devastated after the penalty shootout defeat, but insists the players who missed their penalties should not be blamed. pic.twitter.com/Q17raxuQdO
Kekalahan yang didapat Inggris membuat Gareth Southgate banyak mendapatkan kritik, terlebih soal pilihan penendang penalti, publik merasa heran mengapa pemain muda seperti Bukayo Saka dipercaya menjadi penendang kelima atau penentu.
Seusai pertandingan, Southgate akhirnya buka suara, pelatih berusia 50 tahun tersebut mengaku bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas kegagalan penalti Inggris.
"Penalti sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Saya memutuskan penandang penalti berdasarkan apa yang mereka lakukan di sesi latihan. Kami menang bersama sebagai sebuah tim. Kegagalan memenangkan pertandingan kali ini juga jadi tanggung jawab bersama," ujar Southgate dilansir Goal.
"Ya, tentu kami merasa sangat kecewa, di sisi lain para pemain sudah memberikan semua kemampuan yang mereka miliki," tambah dia.
Kegagalan Inggris memastikan titel juara tentu menjadi sebuah kerugian besar, The Three Lions gagal mewujudkan target untuk menjuarai Piala Eropa untuk pertama kalinya.