Review PES 2021: Langkah Tepat Konami Jelang Generasi Baru

eFootball PES 2021
eFootball PES 2021 / Konami
facebooktwitterreddit

Konami telah merilis eFootball PES 2021 Season Update (PES 2021) pada Selasa (16/9) di PS4, Xbox One, dan PC (Steam). Konami mengambil keputusan untuk tidak merilis gim dengan harga penuh ($60) agar dapat mengerahkan fokus ke gim yang akan dirilis di generasi konsol baru (PS5 dan Xbox Series X/S) pada 2022. Edisi 2021 dirilis dengan pembaruan untuk tim (jersey, pemain) dan kompetisi (peserta dan regulasi).

Berdasarkan apa yang disajikan di PES 2021, langkah yang dilakukan oleh Konami terbukti menjadi hal yang tepat. Berikut adalah review PES 2021 berdasarkan pengujian di PC.


1. Performa

Dimainkan menggunakan PC dengan spesifikasi Intel(R) Core (TM) i5-8300H CPU @ 2.30GHz x 8 ‎(2.30Ghz)‎, RAM 8 GB, GPU NVIDIA GeForce GTX 1050 ‎(PS5.0/VS5.0)‎, dan VRAM 3 GB, PES 2021 dapat berjalan dengan lancar. Pertandingan dapat mencapai 60 FPS dan bertahan dengan stabil. Sementara tayangan ulang juga tampil dengan stabil di 60 FPS, opsi untuk menurunkan menjadi 30 FPS juga dapat digunakan untuk kedua aspek itu.

Selain performa, hal lain yang patut diperhatikan adalah kualitas grafik secara keseluruhan. Berdasarkan spesifikasi PC yang digunakan, pengaturan grafik secara otomatis berada di tingkat terendah. Tetapi keadaan itu tidak membuat kualitas grafik terlihat buruk.

Sebagai gim terakhir yang menggunakan Fox Engine (yang pertama kali digunakan di PES 2014 dan Metal Gear Solid V), kualitas grafik PES 2021 tidak dapat dianggap remeh, dan juga tidak mengganggu performa secara keseluruhan.


2. Hal yang Perlu Ditingkatkan

myClub cukup mengecewakan dalam beberapa percobaan awal
myClub cukup mengecewakan dalam beberapa percobaan awal / Konami

Tidak ada gim yang sempurna. PES 2021 tidak luput dari pernyataan itu. Tentunya terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh Konami untuk PES 2022 dan gim berikutnya. Setelah menyatakan fokus untuk fitur daring dalam mode myClub pada PES 2020, kekecewaan pertama yang terjadi adalah adanya kesulitan untuk mendapatkan lawan tanding.

Tentu hal ini bergantung dari waktu pengujian dan lokasi (Indonesia), tetapi apa yang disebutkan memang benar terjadi. Aspek kedua yang patut mendapatkan sorotan adalah lisensi. Konami sudah mengalami kesulitan dalam tujuh tahun terakhir untuk mendapatkan dan mempertahankan lisensi dari tim dan kompetisi utama yang diinginkan pengguna gim mereka.

Bagi pengguna di PC dan PS4, terdapat berbagai opsi yang dapat dimanfaatkan. PES dikenal sebagai gim dengan komunitas yang aktif ‘membantu’ pengembangnya untuk membawa tim, liga, dan kompetisi yang tidak tersedia secara langsung di dalam gim. Tentu semua pihak terkait berharap di masa depan lisensi bukan menjadi hal utama yang dibicarakan saat ada gim PES yang dirilis.

Peter Drury dan Jim Beglin sebagai pasangan komentator dan analis sudah tidak asing di telinga para pengguna. Keduanya mampu menunjukkan performa yang memuaskan dengan materi yang diberikan kepada mereka. Keterbatasan tidak menghalangi keduanya untuk tampil maksimal, walau terdapat beberapa momen yang membuat pengguna akan mengetahui kesulitan yang mereka rasakan dibandingkan saat meninjau pertandingan secara langsung di dunia nyata.


3. Mode Master League Masih Menjadi Aspek Terbaik

Konferensi pers dan pertemuan dengan manajemen menjadi aspek menarik di mode Master League.
Konferensi pers dan pertemuan dengan manajemen menjadi aspek menarik di mode Master League. / Konami

Kualitas terbaik yang terlihat di PES 2021 tidak jauh dari apa yang selama ini menjadi aspek terbaik dari seri PES, yaitu mode permainan Master League. Memulai karier sebagai seorang manajer dengan memilih tim (meliputi pilihan isi tim, yang sesuai dengan kenyataan atau dengan pemain buatan Konami), dapat dijalani secara memuaskan.

Karier dimulai dengan menentukan penampilan, nama, dan tim. Setelah melakukannya, manajer akan menjalani pertemuan dengan manajemen klub untuk menentukan target, diikuti dengan konferensi pers untuk membangun persepsi di media. Aspek itu patut mendapatkan penilaian positif. Pilihan tidak hanya dilakukan terkait penentuan taktik dan susunan tim, tetapi juga terkait hubungan dengan manajemen dan media.

Tingkat kesulitan dan kualitas dari AI yang dihadapi juga pantas diberi penilaian positif. Secara umum, gim sepakbola cenderung memasang kesulitan yang rendah meskipun dipasang pada tingkat tengah. PES 2021 tidak seperti itu, lawan tetap dapat menghukum pengguna yang tidak waspada atau terlalu lama memainkan bola di daerah pertahanan sendiri.


4. Kesimpulan: Akhir Memuaskan bagi Fox Engine dan PES Sebelum Masuk ke Unreal Engine dan Generasi Baru

PES 2021 menjadi gim terakhir dari Konami yang menggunakan Fox Engine. Sebagai perpisahan, gim ini mampu memberikan hiburan yang memuaskan. Kualitas animasi yang halus, kontak fisik yang terlihat realistis, dan grafik yang memuaskan bahkan di tingkat terendah. Secara keseluruhan, apa yang terlihat di PES 2021 membuat Konami berada di posisi yang menjanjikan sebelum menggunakan Unreal Engine dan masuk ke generasi konsol baru.

Walau fitur daring kurang memuaskan, mode seperti Master League dan Become A Legend memberikan hiburan yang memadai untuk memainkan PES 2021 dalam waktu yang lama.