Rahmad Darmawan Nilai Mentalitas Jadi Problematika Pemain Muda Indonesia

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia / TANG CHHIN SOTHY/Getty Images
facebooktwitterreddit

Bakat sepak bola dari Indonesia sedianya cukup banyak. Akan tapi acapkali bakat-bakat itu melempek ketika naik ke level senior setelah berprestasi di level junior. Mengenai hal tersebut pelatih senior Indonesia, Rahmad Darmawan (RD) angkat bicara.

Pelatih Madura United itu menilai mentalitas para pemain Indonesia acapkali bermasalah di level muda karena sanjungan yang begitu besar kepada mereka. Tak ayal hal tersebut berbahaya bagi pemain muda yang seyogyanya dibiarkan mengembangkan talentanya tanpa ekspektasi berlebih.

"Mental ini banyak menjadi problem pemain-pemain kita. Mental itu banyak, salah satunya terlalu cepat puas. Makanya saya paling tidak suka sebetulnya ketika ada tim kelompok umur jadi juara dia sudah diarak seperti juara dunia," tutur Rahmad Darmawan dikutip dari Goal.

"Makanya saya paling nggak suka sebetulnya ketika ada tim kelompok umur jadi juara dia sudah diarak seperti juara dunia. Padahal itu fase transisi yang paling bahaya untuk pemain-pemain ini telalu mudah disanjung."

"Dia belum bisa menilai secara dewasa dan membuat keputusan yang baik di usianya menghadapi persaingan yang lebih besar," tambah Rahmad Darmawan.

Selain itu Rahmad Darmawan juga mengomentari kurangnya kompetisi di usia muda Indonesia, meski sudah ada Elite Pro Academy (EPA) yang sudah berjalan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

"Sisi kedua adalah kita kurang dimatangkan di dalam bentuk kompetisi berjenjang di kelompok umur. Itu bukan seperti kompetisi yang mewajibkan sebuah tim memainkan pemainnya setahun 30 kali," tambah Rahmad Darmawan.

"Kalau dibagi dalam grup lima tim home dan away, satu tim hanya bermain delapan kali. Itu sangat kurang," pungkas dia.