PSG Tegaskan Ambisi Bangun Tim dengan Manfaatkan Bakat di Paris

Nasser Al-Khelaifi tegaskan ambisi di PSG
Nasser Al-Khelaifi tegaskan ambisi di PSG / Eurasia Sport Images/GettyImages
facebooktwitterreddit

PSG termasuk dalam salah satu klub besar di Ligue 1 dan sepak bola Eropa yang disorot terkait rekrutmen pelatih hingga pemain. Klub yang bermarkas di Parc des Princes itu tidak segan mengeluarkan biaya besar untuk melakukannya. Walau mendominasi ranah domestik, Les Parisien selalu gagal dalam ajang Liga Champions.

Kegagalan pada musim 2021/22 membuat posisi Mauricio Pochettino sebagai pelatih utama akan segera diganti. Walau dikaitkan dengan Zinedine Zidane, Nasser Al-Khelaifi selaku Presiden klub mengatakan klubnya tidak menjalin kontak dengan sang pelatih. Al-Khelaifi mengungkapkan pelatih lain yang dipandang lebih cocok.

Christophe Galtier (OGC Nice) diperkirakan akan segera diumumkan menjadi pengganti Pochettino. Nasser Al-Khelaifi juga menyatakan ambisi untuk membangun tim yang dapat memanfaatkan deretan pemain berbakat yang berada di berbagai akademi dan klub di Paris hingga Prancis.

“Kami ingin pemain yang mencintai klub ini, siap berjuang, yang bertekad meraih kemenangan. Kami ingin mentalitas ini disebarkan di seluruh klub. Terdapat persepsi bahwa ini adalah klub bling-bling di Paris, tetapi Neymar adalah definisi dari persepsi tersebut. Apakah ia masih memiliki masa depan di sini? Saya hanya dapat mengatakan bahwa seluruh pemain harus berjuang lebih keras!”

“Kami akan berada di sini dalam jangka panjang. Kami ingin membangun pusat latihan terbaik di dunia. Tujuan saya dalam beberapa tahun mendatang adalah memiliki tim yang diisi mayoritas pemain dari Paris. Terdapat bakat yang melimpah di wilayah ini. Pemain-pemain terbaik pantas bermain di PSG, tetapi proses ini membutuhkan waktu,” ucap Al-Khelaifi dikutip dari Le Parisien.

Al-Khelaifi menegaskan pemain-pemain yang ada di PSG harus memiliki kedisiplinan di dalam maupun luar lapangan. Al-Khelaifi juga mengakui adanya kesulitan untuk melepas pemain-pemain yang tidak masuk dalam rencana klub. Faktor kondisi pasar yang melemah akibat COVID-19 dan pemain yang tidak ingin keluar dari klub yang memberi gaji tinggi disebut menjadi dua penyebab utama.