OPINI: Perlu Waktu untuk Melihat Performa Terbaik Kai Havertz Bersama Chelsea
Oleh Amanda Amelia
Spekulasi terkait masa depan Kai Havertz menjadi salah satu hal yang cukup menyita perhatian di musim panas 2020, konsistensi dan ketajaman yang dia tunjukkan bersama Bayer Leverkusen membuat sejumlah klub papan atas Eropa tertarik mendatangkannya, sebut saja Bayern Munchen, Real Madrid dan Chelsea.
The Blues memang menjadi klub yang paling serius sejak awal, selain karena mereka memiliki banyak dana untuk berbelanja pemain setelah sebelumnya terkena sanksi embargo transfer, Havertz memang menjadi target utama Frank Lampard. Pelatih asal Inggris itu bahkan diklaim sampai lebih dari 10 kali melakukan pembicaraan dan merayu sang pemain untuk bergabung ke Stamford Bridge.
Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Chelsea akhirnya sukses memenangkan perburuan pemain asal Jerman tersebut, dia dibeli dengan harga yang diperkirakan mencapai 80 juta euro dan menandatangani kontrak selama lima musim sekaligus mendapatkan gaji sebesar delapan juta euro per tahun.
Ekspektasi tinggi tentu saja langsung disematkan publik pada Havertz, terlebih jika melihat dana yang harus dikeluarkan klub asal London tersebut untuk mendatangkannya. Ya, pemain berusia 21 tahun tersebut memang langsung menjadi starter di dua partai awal, yakni melawan Brighton and Hove Albion dan Liverpool, namun performanya dianggap jauh dari kata memuaskan dan bahkan dinilai tidak istimewa.
"Lampard harus berani menempatkan sang pemain di posisi terbaiknya, yakni sebagai nomor 10 atau gelandang yang mengatur tempo serangan."
Sepertinya reaksi publik soal performa Havertz di dua partai awal bisa dikatakan cukup berlebihan, saat melawan Brighton, dirinya memang menjadi starter dan tampil selama 80 menit sebelum akhirnya digantikan oleh Callum Hudson-Odoi, namun Frank Lampard menempatkannya sebagai penyerang sayap kanan, terlihat jelas Havertz terlihat kurang nyaman karena dimainkan bukan di posisi terbaiknya.
Bukan hanya itu, rasanya sudah menjadi hal lumrah jika pemain yang baru bergabung membutuhkan waktu untuk beradaptasi, terlebih Havertz juga baru resmi bergabung pada 5 September atau tepat sepekan sebelum kompetisi Liga Inggris 2020/21 resmi dimulai.
Di pertandingan melawan Liverpool, Havertz kembali dipercaya tampil sejak menit pertama, kini Lampard sudah menempatkannya lebih ke tengah, performanya juga bisa dikatakan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan partai sebelumnya. Bahkan beberapa kali dia juga membantu serangan yang dibangun The Blues.
Sayang, lagi-lagi Havertz tidak bisa tampil penuh, kali ini dirinya 'dikorbankan' pasca Andreas Christensen mendapatkan kartu merah langsung karena melakukan pelanggaran keras pada Sadio Mane di menit ke-45. Alhasil, pemain kelahiran Aachen, Jerman tersebut hanya tampil di paruh pertama.
Sejauh ini Frank Lampard memang belum bisa mengeluarkan potensi maksimal dari Kai Havertz, namun sepertinya pelatih asal Inggris itu juga harus mengevaluasi taktik dan strategi yang dia gunakan. Bukan hanya itu, Lampard juga harus berani menempatkan sang pemain di posisi terbaiknya, yakni sebagai nomor 10 atau gelandang yang mengatur tempo serangan.
Kini Chelsea memang belum bisa menurunkan skuat terbaik, rekrutan anyar yang bisa diturunkan juga baru dua orang, namun saat Hakim Ziyech dan Christian Pulisic pulih dari cedera dan kembali ke starting XI, tidak ada alasan bagi Lampard untuk tak menempatkan Havertz sebagai kunci di lapangan tengah timnya, karena posisi winger sudah pasti diisi kedua pemain di atas, sementara penyerang tengah menjadi milik Timo Werner.
Seperti apa yang sudah disampaikan sekaligus dijabarkan di atas, ekspektasi tinggi dan harapan para penggemar untuk melihat Havertz segera klik dengan tim memang merupakan suatu hal yang lumrah, tetapi di sisi lain, mereka juga perlu menyadari bahwa setiap pemain memang butuh waktu untuk beradaptasi, terlebih jika mereka memutuskan untuk mengadu nasib dengan klub dan kompetisi anyar.
Perlu waktu yang mungkin sedikit lebih lama untuk melihat Kai Havertz mencapai bentuk performa terbaiknya. Jika dia berhasil melakukannya, bukan tidak mungkin dalam beberapa waktu ke depan, pemain bernomor punggung 29 itu akan menjadi salah satu pemain terbaik yang dimiliki The Blues.