Perbandingan Pemain-pemain Kunci Liverpool Saat Ini dari Skuat Juara 1990
Oleh Arief Hadi Purwono
Usai penantian panjang selama 30 tahun dan acapkali menjadi bahan bercandaan tim-tim rival dengan sebutan tim 'next year' Liverpool membungkam kritikan dan haters dengan titel Liga Inggris 2019/20. The Reds meraihnya di era Jurgen Klopp.
Manajer asal Jerman membangun skuat terkuat Liverpool selama lima tahun sejak ia datang dari Borussia Dortmund. Kesuksesan itu sudah bisa dilihat dari keberhasilannya memberikan titel Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub pada 2019.
30 tahun bukan waktu yang sebentar bagi suporter menanti titel liga untuk Liverpool, khususnya di era Liga Inggris (format sebelumnya Divisi Satu). Kali ini 90min Indonesia akan menjabarkan perbandingan skuat dari pemain-pemain kunci kala Liverpool juara pada 1990 dan saat ini. Berikut ulasannya:
1. Bruce Grobbelaar dan Alisson
Bruce Grobbelaar kiper legendaris Liverpool pada medio 1981-1994. Dia satu-satunya pemain yang selalu bermain di tiap laga Liverpool pada musim 1989/90. Kala itu dia tampil 38 kali di Liga Inggris dengan catatan 12 clean sheets.
Grobbelaar kiper cekatan dengan pengalaman bermain segudang yang dapat menenangkan lini belakang Liverpool. Pun demikian Alisson Becker saat ini.
Meski sempat diganggu cedera, eks kiper Roma langsung kembali ke bentuk permainan terbaiknya kala pulih dan sudah tampil 22 kali di Liga Inggris dan kebobolan 11 gol serta mencatatkan clean sheets 14 kali. Tidak sia-sia Liverpool merekrutnya sebesar 62,5 juta euro pada 2018 dari Roma.
2. Alan Hansen dan Virgil van Dijk
Kapten Liverpool pada musim 1989/90 adalah Alan Hansen. Dia sosok yang disegani dan menjadi jenderal pertahanan di lini belakang dengan kemampuannya memimpin skuat dan bertahan. Kala itu Hansen tampil 31 kali.
Alan Hansen bermain dari 1977 dan pensiun pada 1991 di Liverpool. Bek asal Skotlandia sebelumnya memperkuat Partick Thistle. Jiwa kepemimpinan yang dimilikinya itu saat ini dimiliki oleh Virgil van Dijk.
Bek asal Belanda dibeli dari Southampton sebesar 75 juta poundsterling pada Januari 2018 dan menjadi rekrutan top untuk Klopp.
Selain kuat dalam bertahan Van Dijk juga punya jiwa kepemimpinan dan bisa mencetak gol dari situasi bola mati. Musim ini Van Dijk tampil 31 kali di Liga Inggris dengan catatan empat gol dan satu assist.
3. Steve Nicol dan Trent Alexander-Arnold
Trent Alexander-Arnold bek kanan yang piawai memberikan ancaman dari tendangan bebas dan umpan silang. Pada usia 21 tahun Alexander-Arnold sudah memenangi Liga Inggris dan Liga Champions serta membela timnas Inggris.
Musim ini dia sudah memberikan 12 assists dan menorehkan tiga gol dari 31 laga Liga Inggris. Alexander-Arnold dapat dibandingkan dengan Steve Nicol, mantan bek serba bisa Liverpool medio 1981 hingga 1994.
Dia dapat bermain sebagai full-back, bek tengah, gelandang sayap kanan. Pada musim 1989/90 Nicol menjalani musim produktif dengan torehan enam gol dari 23 laga. Hebatnya kala itu dia sempat dirundung cedera. Kini Nicol biasa terlihat sebagai pandit sepak bola.
4. John Barnes dan Mohamed Salah
Gelandang yang bertransformasi sebagai penyerang sayap. Musim 1989/90 menjadi musim terproduktif John Barnes yang menorehkan 22 gol (top skor) dari 34 penampilan. Dia menjadi pemain andalan di depan bersama Ian Rush.
Barnes membela Liverpool dari 1987 hingga 1997. Sosoknya yang ganas dalam mencetak gol dan terampil mendribel bola bisa disamakan dengan winger Liverpool saat ini, Mohamed Salah.
Mo salah sudah menorehkan 17 gol dan memberikan tujuh assists dari 27 laga musim ini di Liga Inggris. Semenjak kedatangannya kembali ke Liga Inggris dari Roma pada 2017 Mo Salah sudah menjadi bintang Liverpool di lini depan. Kecepatan, naluri mencetak gol menjadi kelebihan bermainnya.
5. Ian Rush dan Roberto Firmino
Ian Rush dua periode membela Liverpool dari 1980-1986 dan 1988-
1996. Pada musim 1989/90 torehan 18 gol dari 36 laga Ian Rush
membawa Liverpool memenangi Liga Inggris dan sampai saat ini ia
termasuk dalam daftar striker top di Inggris.
Posisi Roberto Firmino juga penyerang tengah seperti Ian Rush,
namun keduanya berbeda gaya main. Rush striker murni yang haus
mencetak gol sementara Firmino lebih seperti penyerang pekerja keras yang berkorban untuk tim.
Firmino tak segan lari mengejar lawan untuk membantu tim bertahan dan merebut bola. Musim ini Firmino sudah tampil 31 kali dengan catatan delapan gol dan tujuh assists.