Penonton Kembali ke Stadion, Jurgen Klopp Kritisi Keputusan Pemerintah Inggris
Oleh Arief Hadi Purwono

Pandemi virus corona memang mengubah banyak hal, tak terkecuali dunia sepak bola. Liga Inggris menjadi salah satu yang sangat terdampak, bahkan hingga kini masih belum ada penonton yang diperbolehkan untuk hadir di stadion kendati kompetisi sudah digelar kembali sejak pertengahan tahun ini.
Namun angin segar mulai berembus untuk para suporter bisa kembali menonton secara langsung, sebab pekan depan Pemerintah Inggris memperbolehkan suporter kembali ke stadion. Meski demikian, ternyata hal itu tetap saja membuat pelatih Liverpool Jurgen Klopp merasa berang.
?"I don't understand why you can put 2000 people in a stadium with 60,000 and 2000 people with 9000, I don't understand it, but is is good news and a good sign"
— Football Daily (@footballdaily) November 25, 2020
Jurgen Klopp is happy with the news of the return of fans but has questioned some of the limits pic.twitter.com/iSlaInkivA
Pekan depan pemerintah Inggris memperbolehkan klub tier satu untuk menyediakan kursi maksimal hingga 4000 tempat untuk para suporter, dan 2000 kursi untuk klub tier dua. Di sini masalahnya, Klopp tak habis pikir Pemerintah Inggris hanya memberikan jatah kursi yang sangat sedikit untuk suporter.
“Saya kesulitan untuk bisa mempercayai segala pengumuman yang dibuat oleh pemerintah. Saya tidak paham mengapa hanya 2000 orang yang diperbolehkan berada di stadion yang memiliki kapasitas 60.000. Namun sejujurnya saya tak heran jika hal konyol ini terjadi,” tegas Klopp seperti dikutip dari Evening Standard.
Jurgen Klopp has questioned the logic behind potential 2,000 limits on crowds at Premier League games.
— Anfield Watch (@AnfieldWatch) November 25, 2020
"I don't understand why you can put 2,000 people in a stadium with 60,000 [capacity], and 2,000 people in a stadium when 9,000 people would fit in." #awlfc [sky] pic.twitter.com/ixDtoCZkVt
Kebijakan memperbolehkan penonton kembali masuk stadion ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Inggris dan juga FA. Pihak liga tetap pada pendirian mereka terlepas banyaknya kritik bahwa minimal penonton dibatasi di angka 2.000 orang dan maksimal 4.000 orang.