Pemerintah Bentuk Tim Investigasi untuk Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Indonesia berduka setelah Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Indonesia berduka setelah Tragedi di Stadion Kanjuruhan / Ulet Ifansasti/GettyImages
facebooktwitterreddit

Proses investigasi, identifikasi, dan perawatan terkait Tragedi di Stadion Kanjuruhan terus berlanjut. Indonesia masih berada dalam situasi berduka setelah insiden di akhir pertandingan Liga 1 antara Arema dan Persebaya pada Sabtu (1/10) membuat lebih dari 100 orang meninggal dunia.

Respon dari Pemerintah mulai dari tingkat daerah hingga pusat diumumkan dalam beberapa konferensi pers dan pernyataan publik. Bantuan kepada korban yang terluka maupun keluarga korban yang meninggal dunia akan disalurkan. Proses investigasi juga dilakukan oleh beberapa tim.

Pemerintah pusat melalui Menkopolhukam (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan), Machfud MD, mengumumkan akan membentuk tim khusus untuk melakukan proses investigasi.

“Pemerintah Indonesia sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan Malang dalam pertandingan sepak bola yang menjatuhkan sampai saat ini telah diketahui tidak kurang dari 125 orang. Mudah-mudahan tidak ada yang bertambah karena ada yang di RS (Rumah Sakit).”

“Untuk mengungkapk peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, maka pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang akan dipimpin langsung Menkopolhukam,” ucap Machfud MD dalam konferensi pers yang diadakan secara daring.

Tim ini akan ditetapkan dalam waktu 24 jam mendatang. Anggota tim akan diisi oleh pejabat dari kementerian terkait, organisasi profesi sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa.

Machfud MD mengatakan bahwa tim ini akan berupaya untuk menyelesaikan tugas mereka dalam dua hingga tiga pekan mendatang.