10 Pemain Indonesia yang Pernah Bermain di Liga Belanda
Oleh Arief Hadi Purwono
Indonesia dan Belanda memiliki relasi yang kuat karena hubungan sejarah kedua negara. Begitu banyak keturunan kedua negara di Indonesia dan juga Belanda, tak terkecuali pesepak bola yang telah dan dapat membela timnas Indonesia.
Mereka yang membela Timnas Indonesia bukan hanya datang dari produk lokal yang berkarier di Indonesia, tetapi juga pemain naturalisasi yang memiliki darah Indonesia dari keturunan.
Beberapa di antaranya memiliki kesamaan sebagai pemain-pemain yang pernah berkarier di Liga Belanda. Siapa saja? Berikut ulasan dari 90min.com:
1. Diego Michiels
Pemain yang berposisi sebagai bek saat ini membela Borneo FC setelah sebelumnya sempat memperkuat Pelita Jaya, Arema Indonesia, Sriwijaya, dan Mitra Kukar. Diego Michiels (30 tahun) juga pernah memperkuat Timnas Indonesia U-23 dan senior.
Michiels biasa beroperasi sebagai bek kiri dengan kelebihan naik membantu serangan dan lugas ketika bertahan. Michiels lahir di Deventer, Belanda pada 8 Agustus 1990 namun memiliki keturunan Belanda.
Sebelum berkarier di Indonesia Michiels bermain di Liga Belanda dengan Go Ahead Eagles, klub yang juga mengawali kariernya di level akademi.
2. Irfan Bachdim
Nama yang satu ini sudah tentu tidak asing lagi di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Irfan Bachdim sudah terlebih dahulu populer di Indonesia kala ia membela Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010 dan tampil impresif di bawah arahan Alfred Riedl.
Bachdim bersama Cristian Gonzales serta Bambang Pamungkas menjadi ujung tombak Timnas kala itu. Saat itu juga penyerang berusia 32 tahun masih bermain di luar negeri.
Awal karier Bachdim memang di Liga Belanda bersama FC Utrecht, Haarlem, dan SV Argon pada medio 2007-2010 usai promosi dari akademi Utrecht. Setelahnya Bachdim membela Persema Malang, Chonburi, Sriracha, Ventforet Kofu, Hokkaido Consadole Sappor, Bali United, dan kini dengan PSS Sleman.
3. Stefano Lilipaly
Pemain serba bisa yang dimiliki Timnas Indonesia. Stefano Lilipaly bisa menjadi gelandang serang, winger, hingga false nine (penyerang semu). Saat ini Lilipaly (31 tahun) memperkuat Bali United dan memasuki tahun keempat.
Sebelumnya pemain kelahiran Arnhem, Belanda 10 Januari 1990 bermain di Liga Belanda dengan Utrecht setelah promosi dari akademi, lalu memperkuat Almere City, Consadole Sapporo, Telstar, dan SC Cambuur sebelum ke Bali United. Darah keturunan Indonesia berasal dari ayahnya.
4. Sergio van Dijk
Masa prima striker bertubuh besar dan ideal menjadi target man itu dilalui di Australia bersama Brisbane Roar dan Adelaide United pada medio 2008-2012. Sergio van Dijk kini telah gantung sepatu.
Pemain kelahiran Assen, Belanda 6 Agustus 1982 mengawali karier di Belanda bersama Groningen (eks klub Luis Suarez), Helmond Sport, dan Emmen. Van Dijk mempopulerkan namanya di Australia sebagai mesin pencetak gol.
Setelahnya pada tahun 2013 perjalanan Van Dijk di Indonesia dimulai dengan Persib Bandung, lalu bermain di Sepahan, Suphanburi, Adelaide, dan kembali ke Persib pada 2017 dan pensiun pada 2019 dengan VV Pelikaan. Van Dijk punya enam caps dan satu gol dengan Timnas Indonesia.
5. Raphael Maitimo
Satu lagi pemain serba bisa yang dapat beroperasi di banyak area dengan kemampuan adaptasi hebat, dari bek, gelandang, hingga penyerang. Produk akademi Feyenoord adalah teman Robin van Persie dan keduanya saling mengenal.
Raphael Maitimo (36 tahun) bermain di Belanda dengan Dordrecht, Feyenoord, dan Capelle. Lalu setelahnya perjalanan karier Maitimo di Indonesia dilalui bersama banyak klub dari Mitra Kukar, Sriwijaya, Persija Jakarta, Arema, Persib, PSM Makassar.
Terakhir Maitimo bermain untuk Persita Tangerang. Akan tapi kontraknya berakhir dan tanpa adanya kejelasan kapan kompetisi dimulai di tengah pandemi virus corona, tidak ada yang tahu masa depan Maitimo.
6. Tonnie Cusell
Bermain di Timnas Indonesia ketika Indonesia tengah dalam tren naturalisasi pemain. Tonnie Cusell berusia 29 tahun ketika memainkan debutnya dengan Timnas pada 14 November 2012 pada laga uji coba kontra Timor Leste (lalu pensiun pada 2014).
Di Indonesia pemain yang berposisi sebagai gelandang hanya bermain untuk Barito Putera pada 2014, sisanya banyak dihabiskan di Belanda dengan ADO '20, DWV, RKC Waalwijk II, AFC, dan GVVV.
7. Bambang Pamungkas
Legenda dan ikon sepak bola Indonesia. Bambang Pamungkas berkarier pada medio 1999 hingga 2019, sebagian besar karier dihabiskan sang penyerang dengan Persija Jakarta - sisanya dengan Selangor FA dan Pelita Bandung Raya.
Pengemas 86 caps dan 38 gol dengan Timnas Indonesia juga sempat berkarier di Liga Belanda pada tahun 2000. Persija meminjamkannya ke klub Belanda, EHC Norad yang bermain di divisi tiga Liga Belanda.
8. Ezra Walian
Produk akademi Ajax Amsterdam yang bermain di Jong Ajax kemudian berkarier di Almere City dan RKC Waalwijk. Ezra Walian baru berusia 23 tahun dan masih dapat mengembangkan kariernya sebagai target man.
Dengan postur tubuh tinggi dan didikan sepak bola Eropa, Ezra punya prospek menjadi penyerang Timnas Indonesia. Kini mantan striker Timnas Indonesia U-23 memperkuat PSM Makassar dan sudah punya satu caps dengan Timnas Indonesia senior.
9. Jhonny van Beukering
Sekali membela Timnas Indonesia ketika dualisme internal sepak bola Indonesia tengah terjadi. Jhonny van Beukering bertubuh gemuk dan besar ketika bermain untuk Timnas pada posisi penyerang tengah.
Jhonny van Beukering pernah berkarier di Indonesia dengan Pelita Jaya pada 2011-2012, sebelumnya Van Beukering bermain di Liga Belanda dengan Vitesse, De Graafschap, NEC, Go Ahead Eagles, dan Feyenoord. Tak terlihat lagi sejak terakhir bermain pada 2013.
Ada fakta menarik ketika ia bermain di NEC. Van Beukering diberi julukan Jhonny of the Burger King karena bobot tubuhnya yang berat.
10. Marc Klok
Pada November 2020 Marc Klok mengambil sumpah dan mengumandangkan Indonesia Raya di Kantor Kemenkumham. Klok menjadi pemain naturalisasi dan tinggal masalah waktu sebelum memperkuat Timnas Indonesia.
Klok oleh karenanya sudah dapat dianggap sebagai pemain Indonesia. Baru berusia 27 tahun dan saat ini memperkuat Persija Jakarta, Marc Klok berposisi sebagai gelandang bertahan dan sebelumnya pernah bermain di Liga Belanda dengan Jong Utrecht.
Marc Klok juga pernah berkarier di Ross County, Cherno More, Oldham Athletic, Dundee, dan PSM Makassar.