Mundur, Pelatih Kiper Man United Ungkap Alasan Tak Ingin Lagi Latih David de Gea

David De Gea // Manchester United
David De Gea // Manchester United / Clive Brunskill/Getty Images
facebooktwitterreddit

Kualitas yang dimiliki David de Gea sepertinya sudah tak peru diragukan lagi, sejak memutuskan bergabung dengan Manchester United pada tahun 2011, dia menjadi sosok penting dan tak tergantikan di bawah mistar gawang.

Total tujuh trofi bergengsi sudah dia persembahkan, bukan hanya itu, kiper asal Spanyol tersebut juga sukss mencatatkan 400 pertandingan bersama The Red Devils kala mereka ditahan imbang 2-2 oleh Southampton pada pekan ke-35 Liga Inggris, Selasa (14/7) dini hari WIB.

Di balik kesuksesan yang diraih De Gea, tentu ada banyak campur tangan berbagai pihak, termasuk di antaranya pelatih kiper Man United, Emilio Alvarez, sayang sang pelatih kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri.

Beredar kabar jika pria berusia 48 tahun itu dipecat Man United, namun Alvarez langsung membantahnya dan menegaskan bahwa pilihan untuk meninggalkan Old Trafford merupakan keputusan pribadi.

"Itu (kabar soal dirinya yang dipecat Manchester United) sama sekali tidak benar. Faktanya, usai De Gea menandatangani kontrak baru, pihak klub juga menawarkan hal yang sama," ujar Emilio Alvarez seperti dilansir Goal.

"Saya kemudian meminta pihak klub untuk mengadakan pertemuan, lalu di kesempatan itu saya mengungkapkan rencana ingin hengkang. Saya bukan ingin meninggalkan Manchester United, tetapi saya hanya ingin berhenti melatih De Gea," tambahnya.

Emilio Alvarez sebelumnya merupakan pelatih David de Gea saat sang pemain masih memperkuat Atletico Madrid, namun sejak tahun 2017 berkat permintaan Jose Mourinho, pria asal Spanyol itu memutuskan untuk kembali melatih De Gea.

Menutup pembicaraan, Alvarez pun mengungkapkan bahwa ketidakjujuran De Gea soal kontrak baru juga menjadi salah satu faktor dirinya memutuskan untuk tidak lagi menjadi pelatih kiper berusia 29 tahun itu.

"Setelah hampir tiga tahun melakukan pertemuan dengan pihak klub untuk membahas soal perpanjangan kontrak dan membuat De Gea jadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi, saya kemudian tahu bahwa dia menandatangani kontrak baru di belakang saya. Itu merupakan tindakan yang kurang loyal," urainya.