Paris Saint-Germain Diklaim Akan Rekrut Mauro Icardi Secara Permanen

Mauro Icardi / Paris Saint-Germain
Mauro Icardi / Paris Saint-Germain / Soccrates Images/Getty Images
facebooktwitterreddit

Kedatangan Mauro Icardi ke Paris Saint-Germain dari Inter menjadi salah satu momen yang mendapatkan sorotan tinggi pada bursa transfer musim panas 2019. Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu bergabung sebagai pemain pinjaman dengan Les Parisiens. Icardi sempat dikaitkan dengan Juventus, namun pada akhirnya melanjutkan kariernya di Prancis setelah Inter tidak ingin memperkuat rival senegaranya.

Permasalahan antara Icardi dan manajemen Nerazzurri membuat peluangnya kembali bergabung dengan tim tersebut cukup rendah. Inter juga ingin melepas Icardi agar dapat memperoleh dana untuk mendatangkan pemain-pemain lain. Keadaan ini diperkuat dengan opsi yang dapat digunakan oleh PSG untuk merekrut Icardi secara permanen. Pemain asal Argentina itu disebut dapat bergabung dengan PSG secara permanen apabila tim tersebut mengajukan tawaran senilai 70 juta euro.

Mauro Icardi / PSG
Mauro Icardi / PSG / Xavier Laine/Getty Images

Walau memiliki opsi dengan nilai yang sudah ditentukan, Les Parisiens beberapa kali dikabarkan sudah mengajukan permintaan kepada Inter untuk menurunkan valuasi terhadap Icardi. Dampak finansial akibat pandemi Covid-19 membuat kekuatan finansial seluruh klub di dunia terdampak secara signifikan, tak terkecuali bagi PSG yang selama ini dikenal dapat mengeluarkan biaya tinggi untuk mendatangkan pemain-pemain baru.

Football Italia mengabarkan bahwa kini Inter dan PSG sudah mencapai kesepakatan. Inter akan menerima pendapatan senilai 60 juta euro, yang dapat berisi 50 juta euro secara langsung, dan 10 juta euro sebagai tambahan atau bonus yang bergantung dengan pencapaian individual atau tim.

Sepanjang musim 2019/20, Icardi tampil dalam 31 pertandingan di seluruh kompetisi dan mencetak 20 gol. Pemain berusia 27 tahun itu juga berhasil mendapatkan gelar juara Ligue 1, setelah PSG mendapatkan titel akibat penghentian kompetisi tertinggi di Prancis yang dilakukan terkait dampak dari pandemi Covid-19.