Opini: Mengapa Chelsea Butuh Sosok Seperti Thiago Silva

West Bromwich Albion v Chelsea - Premier League
West Bromwich Albion v Chelsea - Premier League / Malcolm Couzens/Getty Images
facebooktwitterreddit

Setelah kebobolan 54 gol di ajang Liga Inggris 2019/20 lalu, sorotan untuk kinerja lini pertahanan Chelsea begitu negatif. The Blues dianggap tak memiliki sosok bek yang memadai untuk bersaing di papan atas dan bisa dibilang cukup beruntung berakhir di posisi empat besar musim lalu.

Dengan komposisi pemain yang nyaris sama, pada musim 2018/19 gawang Chelsea kebobolan 39 gol saja, terpaut hingga 15 gol dengan semusim setelahnya. Kepindahan David Luiz ke Arsenal pada musim panas 2019 tak bisa dijadikan alasan mengingat performa pemain Brasil itu juga kerap naik turun.

Penurunan performa dari semua bek dan juga kiper utama Chelsea, Kepa Arrizabalaga, plus perpindahan tampuk kepelatihan dari Maurizio Sarri ke Frank Lampard mungkin lebih tepat dijadikan sebagai alasan.

Mengingat Chelsea masih mempertahankan Lampard memasuki musim baru 2020/21, maka perubahan yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah komposisi pemain. Chelsea mendatangkan tiga penggawa baru di lini pertahanan, mereka adalah; Edouard Mendy (kiper), Ben Chilwell (full back), dan Thiago Silva (bek tengah).

Nama terakhir mungkin menjadi kejutan terbesar mengingat The Blues sama sekali tak menunjukkan gelagat untuk mendekati bek Brasil berusia 36 tahun tersebut jelang akhir musim lalu. Thiago Silva diberi kontrak satu tahun oleh Chelsea dengan opsi perpanjangan 12 bulan.

Lalu apa yang sebenarnya bisa diharapkan dari Thiago Silva?

Faktor Pengalaman dan Kepemimpinan

Thiago Silva pun menjalani debutnya di Chelsea pada laga kontra Barnsley di ajang Piala Liga Inggris pada 24 September lalu. Performa debutnya dinilai cukup mengesankan mengiringi kemenangan telak 6-0 si London Biru.

Namun setelah memberikan performa menjanjikan di laga debutnya, Thiago Silva justru menjadi sasaran kritik tajam saat menjalani laga perdananya di Liga Inggris tatkala Chelsea bertandang ke markas West Bromwich Albion. Eks pemain AC Milan PSG itu melakukan blunder yang berujung pada gol kedua tim tuan rumah. The Blues nyaris malu setelah mereka sempat tertinggal 0-3 di babak pertama sebelum mengakhiri laga dengan skor 3-3.

Meski performa horor kontra West Brom susah dilupakan, nama Silva tak bisa begitu saja dihakimi dari dua laga yang baru dijalaninya bersama Chelsea. Proses adaptasi adalah sebuah alasan paling klise yang bisa dikemukakan tapi juga bisa dikatakan yang paling mendekati kebenaran. Tak hanya harus beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris di mana sepak bola berjalan begitu cepat, tapi juga dengan sistem permainan yang berusaha diterapkan Lampard. Selain itu kita tak boleh melupakan fakta bahwa usia Silva kini sudah menginjak 36 tahun.

Faktor pengalaman Silva pun bisa menjadi alasan mengapa suporter Chelsea tidak cepat putus asa. Pengalamannya bersama Paris Saint-Germain dan tim nasional Brasil tak bisa ditepikan begitu saja. Silva merupakan pemain Brasil pertama yang menjadi starter dengan menjabat sebagai kapten tim saat membawa PSG ke final Liga Champions musim lalu. Sejak bergabung dengan klub Ligue 1 tersebut pada 2012, dia selalu mempersembahkan gelar liga di setiap musim. Bersama timnas Brasil, dia menjadi bagian penting dalam kesuksesan tim Samba meraih gelar Copa America 2019.

Lampard Belum Menemukan Komposisi Bek Terbaik

Sementara satu tempat di jantung pertahanan Chelsea sepertinya akan menjadi milik Silva, Frank Lampard tampaknya belum bisa menemukan siapa satu bek reguler lainnya yang akan mendampingi pria kelahiran 22 September 1984 tersebut. Saat menghadapi Barnsley, Lampard memasangkan Silva dengan Fikayo Tomori, sementara Andreas Christensen menjadi rekan duet Silva dalam laga kontra WBA.

Nama Kurt Zouma menjadi andalan di kalangan suporter Chelsea untuk dipasangkan dengan Silva. Bek asal Prancis itu sudah tiga kali menjadi starter namun belum pernah bermain dengan Silva. Kesempatan itu mungkin datang dalam laga kontra Crystal Palace akhir pekan ini. Sementara bek asal Jerman Antonio Rudiger secara mengejutkan semakin dekat dengan pintu keluar Stamford Bridge.

Namun melihat bagaimana Frank Lampard kerap memilih komposisi yang mengejutkan di lini belakang, suporter Chelsea juga harus siap dengan kemungkinan yang berbeda. Pria Inggris itu tercatat sudah memilih 20 komposisi bek tengah (18 sebelum kedatangan Silva) yang berbeda dalam 41 laga yang dilaluinya sebagai pelatih Chelsea di Liga Inggris.

Kebingungan Lampard menentukan komposisi bek tengah terbaiknya sudah berusaha dijawab dewan klub Chelsea dengan mendatangkan Thiago Silva. Sekarang pilihan ada di tangan sang legenda untuk menentukan apakah Silva memang layak diberi posisi pemain reguler atau tidak.