OPINI: Menanti Dampak Perjudian Manchester United dengan Edinson Cavani
Oleh Dananjaya WP
Manchester United menjadikan Edinson Cavani sebagai salah satu rekrutmen mereka pada bursa transfer musim panas 2020. Pemain yang berposisi sebagai penyerang tengah itu didatangkan dengan status bebas transfer. Cavani, yang saat ini berusia 33 tahun itu meninggalkan Paris Saint-Germain pada akhir musim 2020/21.
Kedatangan Cavani ke Old Trafford dapat dikatakan menjadi hal yang mendadak, dan baru diberitakan beberapa hari jelang penutupan bursa transfer pada Selasa (6/10) dini hari WIB. Terdapat berbagai pro dan kontra, layaknya transfer lain pada umumnya.
Kini United menanti dampak dari perjudian yang mereka lakukan pada akhir bursa transfer musim panas 2020 dengan mendatangkan Cavani.
4. Menjadi Zlatan Ibrahimovic atau Radamel Falcao
Mendatangkan penyerang berpengalaman tinggi yang berusia di atas 30 tahun bukan hal baru bagi Manchester United (selain Odion Ighalo pada Januari 2020). United dalam enam tahun terakhir pernah melakukan hal serupa ketika mendatangkan Radamel Falcao (2014) dan Zlatan Ibrahimovic (2016).
Keduanya sudah berusia tinggi (Falcao 29 tahun), dan nasibnya bertolak belakang. Falcao tampil dalam 29 laga dengan catatan empat gol di seluruh kompetisi. Sementara Ibrahimovic memiliki catatan 53 laga dengan catatan 29 gol di seluruh kompetisi.
Tentu United berharap Cavani dapat memberikan dampak yang sebanding dengan apa yang dilakukan Ibrahimovic pada 2016 hingga 2018.
3. Risiko Terkait Cedera
Cedera adalah risiko yang harus dihadapi oleh setiap pemain sepakbola, tak terkecuali Edinson Cavani. Berdasarkan data dari Transfermarkt, Cavani sudah absen dalam 47 pertandingan dalam 226 hari dalam dua musim terakhir. Manchester United harus menjaga kondisinya dengan baik agar dapat memperoleh kontribusi yang diharapkan.
2. Penyerang Terbaik dalam Skuat Manchester United Saat Ini
Manchester United memiliki Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greenwood sebagai tiga opsi utama di lini depan. Kemampuan ketiga pemain itu untuk bertukar posisi memang menjadi aset yang berharga, namun juga terdapat keterbatasan yang signifikan.
Ketiganya seakan kehilangan naluri yang dibutuhkan terkait ketajaman untuk mencetak gol secara konsisten. Jumlah gol mereka memang tinggi pada musim 2019/20, tetapi terdapat inefisiensi yang fatal. Kedatangan Edinson Cavani membuatnya menjadi penyerang terbaik dalam skuat yang dimiliki Ole Gunnar Solskjaer saat ini.
1. Memiliki Niat Tinggi untuk Membuktikan Kemampuannya
Edinson Cavani akan mengenakan jersey dengan nomor punggung 7 di Manchester United, sama seperti yang digunakannya di Paris Saint-Germain. Cavani memiliki niat yang tinggi untuk membuktikan kemampuannya, tidak hanya untuk mengakhiri kutukan nomor punggung itu di Old Trafford.
Cavani hengkang dari PSG setelah tidak dapat mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak. Hubungannya dengan Thomas Tuchel dan Leonardo (Direktur Sepakbola) juga disorot. Cavani memiliki motivasi tinggi untuk membuktikan bahwa kariernya di tingkat tertinggi sepakbola Eropa belum habis.