OPINI: Manchester United Tetap Membutuhkan Striker Baru

Duo penyerang Manchester United, Marcus Rashford dan Anthony Martial
Duo penyerang Manchester United, Marcus Rashford dan Anthony Martial / Catherine Ivill/Getty Images
facebooktwitterreddit

Manchester United kini tengah berupaya meraih posisi empat besar di klasemen Liga Inggris 2019/20. Pasukan Ole Gunnar Solskjaer kini berada di posisi kelima dengan koleksi 62 poin, sama dengan Leicester City di posisi keempat dan hanya selisih satu poin dengan Chelsea yang ada di posisi ketiga. Dengan Liga Inggris kini masih menyisakan dua pertandingan lagi, pemilik posisi tiga dan empat masih akan menjadi rebutan di antara ketiga tim tersebut.

Meskipun ada di posisi terbawah di antara ketiga tim yang kini bersaing memperebutkan dua tiket Liga Champions, Manchester United tak bisa diabaikan begitu saja. Performa Setan Merah bisa dinilai yang paling stabil sejak kompetisi kembali bergulir pada Juni lalu. Manchester United sukses mengoleksi 17 poin dari 7 pertandingan sejak Juni lalu, bandingkan dengan Chelsea yang mengoleksi 12 poin dan Leicester yang hanya mengumpulkan sembilan poin.

Dalam tujuh pertandingan tersebut, torehan produktivitas Manchester United termasuk luar biasa, dengan total 19 gol dilesakkan Anthony Martial dkk. Semakin padunya trio lini tengah Nemanja Matic, Paul Pogba, dan Bruno Fernandes serta kian tajamnya duet Anthony Martial dan Marcus Rashford, membuat United perlahan mendekati asa mereka untuk kembali ke arena Liga Champions musim depan.

Selain Bruno Fernandes yang membuat lini tengah United tampak lebih cair dalam membuka peluang, performa para penyerang United musim ini juga layak diberi kredit tersendiri.

Dua penyerang utama Setan Merah saat ini, Anthony Martial dan Marcus Rashford sama-sama mencetak 17 gol di ajang Liga Inggris. Sementara penyerang muda seperti Mason Greenwood sudah melesakkan sembilan gol, sedangkan Daniel James memiliki tiga gol. Nama lain seperti Odion Ighalo belum mencetak satu gol pun di arena Liga Inggris.

Keputusan Ole Gunnar Solskjaer untuk memainkan Martial dan Rashford secara bersamaan ketimbang membuat mereka berebut satu posisi di sisi kiri membuahkan hasil. Kerja sama keduanya membuat lini pertahanan lawan-lawan United agak kewalahan. Sama-sama memiliki teknik bola yang bagus, Martial dan Rashford memiliki komunikasi yang rapi untuk menentukan penyelesaian akhir dari aliran serangan United.

Diskusi mengenai kebutuhan striker di skuat Setan Merah pun mulai muncul di kalangan suporter dan pengamat. Dengan produktivitas yang ditunjukkan Martial dan Rashford, sebagian dari mereka berpendapat bahwa United tak perlu lagi mencari striker baru di bursa transfer musim panas 2020 ini.

Sebagian lainnya menilai bahwa juara 13 kali Premier League itu masih membutuhkan sentuhan striker kelas dunia untuk melengkapi kekuatan mereka.

Tapi mungkin hal yang terlewatkan dari mereka yang mendukung gagasan untuk menolak pembelian striker baru adalah faktor pengalaman kedua pemain dan kerentanan mereka terhadap cedera, terutama Martial.

Perlu diingat bahwa baik Martial dan Rashford sama-sama minim jam terbang di kompetisi Eropa sekelas Liga Champions, bahkan nama terakhir baru dua musim mencicipi kompetisi tersebut saat United masih berada di bawah komando Jose Mourinho pada 2017/18 dan 2018/19 (dan Ole Gunnar Solskjaer).

Jika United akhirnya mendapatkan posisi empat besar musim ini dan bisa berlaga di Liga Champions musim depan, peningkatan kualitas skuat jelas dibutuhkan, apalagi jika Setan Merah serius ingin bersaing kembali di jalur juara liga.

Keberhasilan menempati posisi empat besar dan produktivitas Rashford dan Martial tak bisa dijadikan kesimpulan apakah kualitas United sudah cukup bagus dan mereka membutuhkan striker baru atau tidak.

Pasalnya, kita memang harus melihat gambaran yang lebih besar, yaitu peta kekuatan di Liga Inggris saat ini. Menggunakan perhitungan poin, andai United sukses mendapatkan posisi empat besar dengan memenangi dua laga tersisa, mereka akan mengoleksi 68 poin. Jumlah itu bahkan masih tertinggal jauh dengan poin minimum yang bisa dikoleksi Liverpool (93 poin) sebagai tim juara.

Sementara Manchester City kemungkinan hanya memiliki nilai maksimal 81 poin atau minimal 75 poin dan membuat mereka terlihat dekat dengan United secara matematis, namun penurunan performa City lah yang berbicara lebih banyak dalam selisih dekat tersebut ketimbang peningkatan kualitas United musim ini.

Begitu juga dengan selisih produktivitas gol di mana United yang hingga pekan ke-36 baru mencetak 63 gol sementara City sudah 93 gol. Liverpool yang sudah memastikan diri menjadi juara sejak beberapa pekan sebelumnya tampak bermain santai-santai saja di sisa musim ini hingga perolehan gol mereka hanya ada di angka 77 gol.

Jadi jika harus membahas kebutuhan striker baru di skuat Setan Merah, penilaiannya tidak bisa didasarkan pada produktivitas penyerang mereka semata, tapi juga kekuatan tim lawan yang masih jauh di atas mereka.

Pertimbangan inilah yang bisa saja menjadi acuan tim seperti Chelsea untuk mendatangkan Hakim Ziyech dan Timo Werner, serta Kai Havertz yang sedang dalam perburuan mereka. Tim London Barat itu sudah mengindikasikan keseriusan mereka sebagai untuk muncul sebagai penantang gelar musim depan.

Tentu kebutuhan mendatangkan pemain baru sebenarnya merupakan salah satu bentuk risiko dari target yang ditetapkan sebuah klub. Jika United memang ingin bersaing di jalur juara, hanya bergantung pada Rashford dan Martial yang sebenarnya masih angin-anginan pastinya bukan sebuah keputusan yang bagus.

Marcus Rashford
Marcus Rashford / Clive Brunskill/Getty Images

Jadi jika pada musim panas ini United tidak mendatangkan strker baru, bisa hampir dipastikan klub bermarkas di Old Trafford ini memang tidak sedang mengincar tangga juara Liga Inggris musim depan dan bukannya percaya bahwa Rashford dan Martial sudah cukup maut bagi pertahanan lawan, meski itu mungkin yang sedang berusaha mereka tanamkan di benak suporter United saat ini.