Olivier Giroud Ungkap Motivasi Ekstra Saat Kalahkan Arsenal di Final Liga Europa 2018/19

Olivier Giroud
Olivier Giroud / Etsuo Hara/Getty Images
facebooktwitterreddit

Kinerja lini depan Chelsea sempat menjadi sorotan tajam saat masih bermain di musim kedua Antonio Conte buruknya performa Alvaro Morata membuat pihak klub memutuskan untuk mendatangkan Olivier Giroud dari Arsenal.

Walau Conte kemudian hengkang di akhir musim 2017/18, pemain asal Prancis itu tetap diandalkan pelatih anyar, Maurizio Sarri. Di musim 2018/19, Giroud berhasil mengantarkan The Blues menjadi juara Liga Europa sekaligus mencetak gol di partai final. Bahkan dirinya juga jadi top skorer dengan raihan 11 gol.

Setahun berlalu, Giroud pun ungkap motivasi ekstra yang dia miliki saat melakoni partai final, pemain berusia 32 tahun itu ingin membuktikan pada The Gunners bahwa mereka telah salah melepasnya.

"Itu (menjadi juara Liga Europa) merupakan momen spesial, saya juga memiliki motivasi ekstra karena saya ingin membuktikan pada Arsenal bahwa saya masih memiliki energi besar dan tahun-tahun baik yang masih tersisa," ujar Giroud seperti dilansir Daily Mail.

"Saya mencetak gol, menorehkan assist dan menjadi pemain yang membuat Chelsea mendapatkan hadiah penalti. Banyak momen indah yang terjadi di partai final. Saya juga terlibat dalam tiga dari empat gol yang tercipta," tambahnya.

Olivier Giroud memang menghabiskan sebagian besar kariernya di Emirates Stadium, selama lima setengah musim memperkuat Arsenal, dia sukses mencetak 105 gol dari 253 pertandingan.

Kini di musim 2019/20, Giroud masih setia membela The Blues, sempat tidak menjadi pilihan utama Frank Lampard, dirinya jadi solusi saat pemain-pemain lain seperti Tammy Abraham dan Christian Pulisic mengalami cedera, bahkan pemain kelahiran Chambery, Prancis itu baru saja menandatangani kontrak baru.

Menutup pembicaraan, Giroud juga tak bisa melupakan performa fantastis Chelsea di sepanjang Liga Europa musim lalu.

"Menjuarai Liga Europa bersama Chelsea rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan, saya tidak pernah membayangkan bahwa kami bisa tampil dengan begitu baik dan sempurna sepanjang kompetisi berlangsung. Saya ingin memenangkan semuanya di Chelsea, itu juga yang membuat saya sangat termotivasi di partai final, terlebih lawan yang dihadapi adalah mantan klub," urainya.