Ole Gunnar Solskjaer Bela David de Gea Setelah Lakukan Kesalahan dalam Kekalahan Manchester United dari Chelsea
Oleh Dananjaya WP
Manchester United tersingkir dari kompetisi Piala FA pada babak semifinal setelah mendapatkan kekalahan 1-3 dari Chelsea di Wembley Stadium pada Minggu (19/7). United hanya mampu mencetak gol melalui penalti Bruno Fernandes setelah tertinggal melalui gol-gol dari Olivier Giroud, Mason Mount, dan Harry Maguire (gol bunuh diri).
Hasil ini menutup peluang bagi Man United untuk mengakhiri musim 2019/20 dengan titel di kompetisi domestik. Marcus Rashford dan rekan-rekannya sudah merasakan kegagalan dalam kompetisi Liga Inggris dan Piala Liga Inggris.
Performa yang ditunjukkan oleh penjaga gawang Man United, David de Gea, mendapatkan sorotan negatif pada pertandingan ini. Pemain asal Spanyol itu melakukan kesalahan fatal dalam dua kesempatan yang berujung gol dari Olivier Giroud dan Mason Mount. De Gea sudah beberapa kali mendapatkan sorotan sepanjang musim 2019/20 terkait inkonsistensinya dalam beberapa momen penting.
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, memahami kesalahan yang dilakukan oleh salah satu pemain kuncinya. Solskjaer menegaskan bahwa de Gea paham bahwa ia seharusnya dapat menggagalkan gol kedua Chelsea yang dicetak oleh Mason Mount pada awal babak kedua. Solskjaer mengatakan bahwa hal yang paling penting bagi para pemainnya, termasuk de Gea, adalah untuk menatap pertandingan berikutnya.
"Tentu setiap pemain harus menunjukkan performa maksimal apabila ingin bermain secara rutin. David (de Gea) paham ia seharusnya dapat mengaggalkan gol kedua yang terjadi, tetapi momen itu sudah berlalu. Hal yang paling penting saat ini adalah agar seluruh pemain mengembalikan fokus untuk menghadapi pertandingan berikutnya," ucap Ole Gunnar Solskjaer dalam pernyataan yang dikutip dari situs resmi Manchester United.
Solskjaer juga memberikan sorotan terhadap beberapa penyelamatan penting yang dilakukan oleh de Gea setelah kebobolan dua gol jelang akhir babak pertama dan pada awal babak kedua. Sang manajer menganggap bahwa kesalahan yang dilakukan oleh pemain-pemain yang berada di bawah mistar gawang memang selalu mendapatkan sorotan yang lebih tinggi.