Mengapa Serie A Dapat Akhiri Musim 2021/22 dengan 19 Tim
Oleh Dananjaya WP
Serie A terancam harus menyelesaikan musim 2021/22 dengan 19 peserta. Salernitana, klub yang baru mendapat promosi pada awal musim, dapat dikeluarkan dari kompetisi tertinggi sepakbola Italia tersebut. Pelanggaran peraturan terkait kepemilikan klub menjadi alasan bagi kejadian ini.
Permasalahan ini sempat dibicarakan pada awal musim ketika Salernitana naik ke divisi teratas. Tetapi seiring dengan mendekatnya batas waktu dari sanksi yang dapat diberikan, isu ini mendapat sorotan yang semakin tinggi.
Kali ini kami akan membahas mengapa Salernitana dapat dikeluarkan dari Serie A dan potensi menyelesaikan musim 2021/22 dengan 19 peserta.
1. Latar Belakang
Salernitana adalah klub yang berada di daerah Salerno, kota yang berada di pantai yang berlokasi di bagian timur dari wilayah Napoli. Pada 2005, klub tersebut mengalami kebangkrutan. Sesuai dengan peraturan untuk kembali berpartisipasi dalam kompetisi, klub harus didirikan dengan nama yang berbeda.
Klub kemudian diakuisisi pada 2011 oleh Claudio Lotito, dan kembali menjalani kompetisi mulai dari tingkat amatir (Serie D). Sebelumnya, Salernitana terakhir tampil di divisi teratas pada musim 1998/99.
2. Peran Claudio Lotito
Claudio Lotito menyelamatkan Salernitana setelah mengakuisisi klub tersebut pada 2011. I Granata mendapatkan promosi pada musim perdana di dalam kepemilikannya, dan naik ke divisi ketiga (Serie C). Upaya promosi ke Serie B membuahkan hasil yang diharapkan pada musim 2014/15.
Salernitana membutuhkan waktu selama lima tahun sebelum dapat naik ke divisi teratas, setelah finis di peringkat kedua Serie B musim 2020/21, di belakang Empoli yang mengakhiri musim tersebut sebagai juara divisi kedua.
Peran Lotito di klub ini mendapat sorotan tidak hanya karena ia menyelamatkan klub tersebut. Pengusaha Italia itu juga memiliki status kepemilikan di Lazio, klub yang mungkin sudah membuat Anda mengenal nama Lotito dalam waktu yang cukup lama.
Artikel 16 dalam regulasi lisensi dan pendaftaran menyatakan bahwa seorang individu dilarang untuk memiliki dua (atau lebih) klub yang berbeda dalam divisi yang sama. Pada Mei 2021, peraturan ini diperluas untuk melarang individu memiliki dua klub yang berbeda di Italia, tanpa mempedulikan divisi.
Tetapi perluasan peraturan ini tidak berlaku secara retroaktif, yang berarti bahwa kepemilikan Lotito (Lazio & Salernitana) dan Aurelio De Laurentiis (Napoli di Serie A dan Bari di Serie C) tidak dilarang apabila dua klub tidak berada dalam divisi yang sama.
3. Batas Waktu yang Terus Diperpanjang
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal, permasalahan ini sudah dibicarakan ketika Salernitana naik ke Serie A pada akhir musim 2020/21. Saat klub tersebut naik ke divisi teratas, Claudio Lotito menempatkan kepemilikan Salernitana ke badan yang mendapat tugas untuk mencari pemilik baru.
Presiden FIGC (Asosiasi Sepakbola Italia) Gabriele Gravina, menegaskan bahwa Salernitana akan dikeluarkan dari Serie A apabila tidak dapat mendapatkan pemilik baru pada Jumat (31/12).
“Apabila mereka tidak mendapatkan pemilik baru, Salernitana akan keluar dari Serie A pada 1 Januari. Saya harap mereka dapat melakukannya dan saya tetap yakin ini dapat terjadi. Saya menghormati kota Salerno dan pendukung klub dan saya menunjukkannya ketika klub naik ke divisi teratas pada Mei lalu.”
“Ada sesuatu yang salah dan ini menjadi hal yang harus diselesaikan oleh badan usaha yang ditugaskan. Saya dapat memberi harapan, tetapi tidak dapat memberi janji. Saya hanya menegaskan peraturan yang diterapkan sejak awal,” ucap Gravina dalam pernyataan yang dikutip dari FIGC.
4. Apa yang Dapat Terjadi Apabila Salernitana Dikeluarkan?
Mengingat waktu yang diberikan semakin tipis, peluang bagi Salernitana untuk dikeluarkan dari Serie A menjadi semakin tinggi. Apabila tidak dapat mendapat pemilik baru hingga Jumat (31/12) mendatang, maka kompetisi tertinggi di Italia akan diselesaikan dengan 19 tim peserta.
Agar dapat menjaga faktor keadilan dalam kompetisi, seluruh poin dari pertandingan yang dijalani Salernitana akan dihapus. Hal ini dapat memberi dampak signifikan dalam persaingan untuk menghindari degradasi.
Skuad asuhan Fabrizio Castori itu mendapat kemenangan atas Genoa dan Venezia, serta menahan imbang Hellas Verona dan Cagliari. Sementara dalam pertandingan lainnya, mereka mendapat kekalahan.
Salernitana bahkan nampak tidak dapat menjalani pertandingan yang dapat menjadi laga terakhir mereka di divisi teratas. Laga yang seharusnya diadakan kontra Udinese tidak dapat berlangsung akibat kasus COVID-19 dalam skuad Salernitana yang membuat mereka dilarang untuk menjalani laga tandang.