Mengapa Bursa Transfer Januari 2024 Sangat Sepi?

  • Bursa transfer Januari 2024 telah berlangsung selama lebih dari 20 hari.
  • Klub-klub papan atas di Eropa tidak banyak melakukan pembelian pemain.
  • Faktor finansial dan perubahan peraturan menjadi penentu mengapa bursa transfer kali ini sangat sepi.
Alasan mengapa bursa transfer Januari 2024 tidak berisi banyak pembelian dan penjualan pemain.
Alasan mengapa bursa transfer Januari 2024 tidak berisi banyak pembelian dan penjualan pemain. / Yasser Bakhsh | Luciano Rossi/AS Roma | Gongora/NurPhoto | Matthew Peters/Manchester United via Getty Images
facebooktwitterreddit

Bursa transfer Januari 2024 telah berlangsung sejak pergantian tahun hingga kini. Sepanjang bulan terdapat berbagai rumor pemain yang dapat pindah, namun tidak banyak yang menjadi realita hingga jelang akhir periode transfer ini.

Tidak banyak klub - baik dari papan atas maupun papan bawah Eropa - yang melakukan pembelian hingga penjualan pemain. Kondisi ini terjadi akibat berbagai faktor.

Kali ini 90min Indonesia akan membahas mengapa bursa transfer Januari 2024 tidak diisi banyak pembelian dan penjualan pemain.


Perubahan Kondisi di Liga Arab Saudi

Jordan Henderson, Karim Benzema
Jordan Henderson (kanan) telah meninggalkan Al Ettifaq, sementara Karim Benzema disebut tidak bahagia di Al Ittihad. / Yasser Bakhsh/GettyImages

Klub-klub di Liga Arab Saudi mendapat sorotan tinggi pada bursa transfer sebelumnya (Juni-Agustus 2023). Berbagai pemain dari benua Eropa – mulai dari bintang hingga pemain yang memiliki pamor lebih rendah – pindah ke negara kerajaan tersebut.

Keadaan ini dimanfaatkan oleh klub-klub Eropa untuk memperoleh pendapatan dari penjualan pemain. Fabinho, N’Golo Kante, Edouard Mendy, Sadio Mane, hingga Aymeric Laporte menjadi bagian dari deretan pemain yang pindah ke Liga Arab Saudi pada pertengahan 2023.

Tetapi terdapat perubahan signifikan hanya enam bulan kemudian. Keputusan Jordan Henderson untuk memutus kontraknya di Al Ettifaq untuk pindah ke Ajax, dan kabar mengenai keinginan Karim Benzema untuk hengkang nampak menjadi tanda bahwa Liga Arab Saudi tidak memberikan kondisi yang diharapkan oleh para pemain yang selama ini memiliki pengalaman tinggi di Eropa.

Permasalahan ini dapat disebut menutup pintu bagi klub-klub Eropa untuk menjual pemain-pemain yang mereka inginkan ke Liga Arab Saudi – setidaknya pada bursa transfer Januari 2024 yang akan segera berakhir.


Pencabutan Peraturan Pajak di Italia

Ruben Loftus-Cheek, Christian Pulisic
Pencabutan peraturan pajak di Italia memberikan dampak bagi klub-klub yang ingin mendatangkan pemain dari negara lain. / Ciancaphoto Studio/GettyImages

AC Milan mendapat sorotan tinggi ketika mereka menjual Sandro Tonali ke Newcastle United dan menggunakan pendapatan dari penjualan tersebut untuk membeli beberapa pemain baru. Klub yang bermarkas di San Siro itu membeli Christian Pulisic dan Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea, serta beberapa pemain lain.

Namun keputusan Pemerintah Italia untuk mencabut peraturan pajak yang memberi keringanan pajak bagi pemain yang didatangkan dari luar negara tersebut memberikan dampak yang signifikan. AS Roma menjadi salah satu klub yang memanfaatkan peraturan itu, tetapi kini tidak dapat melakukannya.

Klub-klub besar lainnya seperti Inter dan Juventus juga tidak memiliki dana yang memadai untuk bersaing dengan klub-klub Liga Inggris, PSG, hingga Real Madrid. Dalam jangka panjang, klub-klub Liga Italia nampak akan memanfaatkan pemain-pemain muda dari akademi mereka.


Pemberian Sanksi kepada Everton dan Nottingham Forest di Liga Inggris

Ashley Young, Harry Toffolo
Sanksi yang diberikan Liga Inggris kepada Everton dan Nottingham Forest membuat klub-klub lain semakin khawatir terkait risiko pelanggaran peraturan finansial. / Catherine Ivill/GettyImages

Liga Inggris mendapat sorotan tinggi ketika mereka memberikan sanksi pengurangan poin kepada Everton (sepuluh poin). The Toffees kemudian kembali didakwa – begitu pula dengan Nottinghan Forest – terkait dugaan pelanggaran peraturan finansial FFP yang dimiliki kompetisi tersebut (yang bernama peraturan PSR).

Peraturan itu telah disepakati oleh seluruh klub peserta Liga Inggris ketika menjalani pemungutan suara. Namun tetap terdapat kejutan ketika Everton dan Forest didakwa. Kejadian itu meningkatkan kekhawatiran dari berbagai klub yang kini mengalami kesulitan untuk mendatangkan pemain-pemain yang mereka inginkan.


Krisis Finansial di Barcelona Masih Berlangsung

FC Barcelona v Villarreal CF - LaLiga EA Sports
Permasalahan finansial di Barcelona masih berlangsung, dan keputusan Xavi mengundurkan diri dapat memberi dampak signifikan bagi perencanaan transfer klub tersebut. / Alex Caparros/GettyImages

FC Barcelona dan krisis finansial menjadi dua hal yang berkaitan erat dalam beberapa tahun terakhir. Permasalahan itu membuat Barca sering mengalami kesulitan tidak hanya ketika ingin membeli pemain, tetapi juga saat mereka ingin mendaftarkan kontrak pemain (pemain baru maupun perpanjangan).

Hal ini kembali terlihat ketika mereka kesulitan mendaftarkan kontrak Inigo Martinez pada awal musim, dan harus meminjam Joao Cancelo serta Joao Felix. Keputusan Xavi untuk mengundurkan diri pada akhir musim 2023/24 juga dapat memberi dampak signifikan bagi rencana Blaugrana dalam beberapa bulan mendatang.


Transisi Kepemilikan di Manchester United

Jim Ratcliffe
Kedatangan Sir Jim Ratcliffe dan INEOS Group ke Manchester United tidak membuat klub yang bermarkas di Old Trafford itu dapat langsung boros di bursa transfer. / Stu Forster/GettyImages

Sir Jim Ratcliffe dan INEOS Group masih menunggu persetujuan Liga Inggris setelah membeli 25% saham MU. Terdapat ekspektasi tinggi bagi klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut, terutama setelah mereka merekrut Omar Berrada dari Manchester City untuk menjadi CEO.

Namun Man United tidak memiliki ruang finansial yang memadai untuk mendatangkan pemain-pemain baru. Mereka masih perlu menjual pemain dan memangkas pengeluaran gaji sebelum dapat membeli pemain-pemain yang mereka inginkan.