Mason Mount Ungkap Sang Ayah Sempat Tak Yakin dengan Keputusannya Bergabung dengan Chelsea
Oleh Amanda Amelia
Sanksi embargo transfer menjadi permasalahan utama yang dihadapi Chelsea pada musim 2019/20, terbukti melakukan pelanggaran soal perekrutan pemain di bawah usia 17 tahun membuat klub asal London tersebut tidak bisa menambah amunisi dalam dua periode transfer.
Hal ini membuat sang pelatih, Frank Lampard memilih untuk memberikan banyak kesempatan pada pemain-pemain muda, terutama mereka yang berasal dari akademi, salah satu nama yang cukup menyita perhatian musim ini adalah Mason Mount.
Pemain asal Inggris itu hampir selalu menjadi pilihan utama Frank Lampard dan sukses tampil dalam 53 pertandingan dengan koleksi delapan gol dan enam assist.
Kini sebuah pernyataan mengejutkan pun disampaikan oleh Mount, menurutnya sang ayah sempat mempertanyakan keputusannya saat memilih untuk bergabung dengan Chelsea, bahkan menurutnya sang ayah juga mencoba merayunya untuk bergabung ke klub lain.
"Saat akan menandatangani kontrak profesional pertama, usia saya baru 14 tahun. Ayah saya selalu mempertanyakan hal tersebut, karena menurutnya tidak banyak pemain akademi yang berhasil promosi ke skuat utama. John Terry menjadi satu-satunya pemain yang sukses dan memiliki karier yang luar biasa," ungkap Mount seperti dilaporkan Evening Standard.
"Sebaliknya, saya selalu yakin akan bisa promosi ke skuat utama berkat kerja keras. Saya juga takkan membiarkan orang lain merusak konsentrasi dan fokus. Bahkan saat ayah kembali bertanya, saya langsung mengatakan bahwa saya akan tetap bertahan di sini (Chelsea) dan terus berusaha sekuat tenaga. Saya benar-benar yakin bahwa saya bisa mewujudkan target tersebut," tambahnya.
Keputusan Mason Mount memang berbuah manis, musim perdananya di tim utama Chelsea berjalan mulus, bukan hanya menjadi andalan Lampard, dia juga sukses mengantarkan timnya mengakhiri musim di posisi empat dan melaju ke final Piala FA.