Liga Inggris Akan Adakan Pertemuan untuk Meninjau Penggunaan VAR

Penggunaan VAR sudah mendapatkan sorotan yang tinggi dalam sepakbola dalam beberapa tahun terakhir. Piala Dunia Rusia 2018 menjadi turnamen besar pertama yang menggunakan fitur bantuan kepada wasit, setelah menjalani periode uji coba dalam beberapa kompetisi domestik. Penggunaan tersebut kemudian dilanjutkan terhadap berbagai kompetisi besar di Eropa dan dunia.

Liga Inggris menggunakan VAR untuk pertama kalinya pada musim 2019/20. Penggunaan tersebut sebelumnya sudah menjalani periode uji coba dalam kompetisi Piala FA dan Piala Liga Inggris. Penggunaan VAR di Liga Inggris mendapatkan reaksi yang beragam, mengingat adanya kesempatan untuk menyaksikan momen-momen penting tidak hanya berlaku bagi wasit, tetapi juga para penonton.

Segala keputusan yang diambil (atau tidak diambil), selalu mengundang reaksi yang beragam. Kritik tidak hanya datang dari penonton layar kaca maupun yang datang ke stadion secara langsung, tetapi juga dari manajer dan pemain yang merasakan dampak dari adanya VAR. Keinginan untuk menghapus penggunaan VAR beberapa kali dibicarakan, tetapi pada akhirnya tidak dapat menjadi kenyataan.

Dilansir dari Sky Sports, Mike Riley, kepala PGMOL (Asosiasi Wasit), akan hadir dalam pertemuan yang akan diadakan pada Jumat (24/7). Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh seluruh pemegang saham Liga Inggris (seluruh peserta musim 2019/20). Mike Riley akan hadir untuk menegaskan bahwa wasit dan asisten yang hadir terus belajar untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan mereka.

Pertemuan lebih lanjut juga akan diadakan setelah klub yang akan berpartisipasi dalam ajang Liga Inggris musim 2020/21 sudah dipastikan. Leeds United dan West Bromwich Albion sudah dipastikan mendapatkan dua tiket promosi, sementara tiket terakhir akan diperebutkan oleh Swansea City, Brentford, Cardiff City, dan Fulham.

Kemungkinan terkait perubahan protokol VAR dapat terjadi mengingat Liga Inggris menggunakan basis pengambilan keputusan yang berbeda dibandingkan dengan liga lainnya, sesuatu yang sudah dikritik oleh Gianni Infantino selaku presiden FIFA (Asosiasi Sepakbola Dunia).