Leonardo Bonucci Sebut Serie A Perlu Dihentikan Apabila Harus Kembali Ditunda
Oleh Dananjaya WP
Pandemi Covid-19 terus memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia. Sepakbola menjadi salah satu sektor industri besar yang terus mendapatkan sorotan terkait langkah yang akan diambil sebagai respon terhadap pandemi tersebut. Berbagai kompetisi di seluruh dunia masih harus ditunda hingga waktu yang belum dapat ditentukan atau bahkan terpaksa dihentikan. Prancis, Skotlandia, Belanda, dan Belgia menjadi empat negara di Eropa yang terpaksa menghentikan sisa kompetisi musim 2019/20.
Serie A menjadi salah satu kompetisi besar di Eropa yang masih memiliki niat untuk menyelesaikan sisa kompetisi musim 2019/20. Seluruh klub peserta sudah mendapatkan izin untuk menjalani sesi latihan secara kelompok. Sisa pertandingan direncanakan akan kembali berlanjut pada 21 Juni. Proses diskusi yang membutuhkan waktu yang lama antara FIGC (Asosiasi Sepakbola Italia), Lega Serie A (Pengelola Kompetisi), dan juga Pemerintah Italia pada akhirnya memberikan hasil positif.
Walau demikian masih terdapat kemungkinan musim 2019/20 dapat dihentikan, terutama apabila kondisi di Italia memburuk, begitu pula dengan kemungkinan bagi pemain atau staff sebuah tim untuk terpapar Covid-19. Bek Juventus, Leonardo Bonucci merasa bahwa kompetisi harus dihentikan apabila skenario terburuk terjadi.
“Saya harap musim dapat berakhir dengan normal, apabila tidak maka akan terdapat banyak spekulasi, kontroversi, dan tuntutan hukum. Saya tidak mendukung kemungkinan untuk mengakhiri musim di luar lapangan. Apabila kompetisi harus kembali ditunda, lebih baik langsung dihentikan saja. Kami berharap dapat mencapai tanggal 2 Agustus dengan adanya tim yang menjadi juara, tentu dengan harapan bahwa Juventus dapat meraihnya,” ujar Leonardo Bonucci dalam wawancara yang dikutip dari Football Italia.
Pemain yang berasal dari Italia itu mengaku bahwa ia tidak merasa khawatir dengan risiko terpapar Covid-19. Walau demikian ia memahami kekhawatiran yang dirasakan oleh rekan-rekannya, yang merasa yakin setelah menjalani beberapa periode pemeriksaan dan juga isolasi mandiri.