Leeds United Gunakan Kaus Anti Super League, Jurgen Klopp Murka
Oleh Amanda Amelia
Dunia sepakbola dibuat terkejut dengan kabar soal rencana kompetisi Super League, turnamen tersebut ingin memisahkan diri dari kompetisi utama yang dibuat UEFA selaku Federasi Sepakbola Eropa, yakni Liga Championsdan Liga Europa.
Sejauh ini sudah ada 12 klub yang memutuskan untuk ikut serta, enam klub Liga Inggris yakni Arsenal, Liverpool, Manchester United, Manchester City, Chelsea dan Tottenham Hotspur juga sudah sepakat untuk ambil bagian.
Sejauh ini, respons para penggemar sepakbola dapat dikatakan negatif, Super League juga tidak disetujui oleh UEFA dan FIFA, begitu juga dengan La Liga, Premier League dan Serie A.
Sehari setelah pengumuman Super League, salah satu klub peserta, Liverpool dihadapkan dengan laga tandang ke Elland Road, markas Leeds United, Selasa (20/4) dini hari WIB, kedua tim harus berbagi poin usai bermain imbang 1-1.
The Reds tentu menjadi tim yang paling disorot usai mereka memilih untuk ambil bagian di Super League, secara tak terduga, para pemain Leeds United memakai kaos anti Super League yang bertuliskan 'Football is for fans' atau sepakbola sejatinya untuk para penggemar saat melakukan pemanasan. Hal ini membuat Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool geram.
"Kami hanya ingin fokus pada pertandingan, ya saya mendengar (bahwa para pemain Leeds) menggunakan kaos khusus saat melakukan pemanasan. Liverpool tidak bisa memakainya," ujar Klopp seperti dilansir Football Italia.
"Jika ada seseorang yang merasa mereka harus mengingatkan kami bahwa Liverpool harus berusaha sekuat tenaga untuk berlaga di Liga Champions, itu adalah lelucon dan membuat saya sangat marah. Mereka (Leeds United) juga menaruh kaus tersebut di ruang ganti kami. Jika hal tersebut adalah ide dari Leeds, terima kasih banyak. Tak ada yang perlu mengingatkan Liverpool, mungkin mereka harus mengingatkan diri sendiri," tambahnya.
Soal Super League, UEFA sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka menolak rencana kompetisi ini. Bukan hanya itu, UEFA juga siap memberikan sanksi tegas, hal ini disampaikan presiden UEFA, Aleksander Ceferin dalam pertemuan yang diselenggarakan di Montreux, Swiss, Senin (19/4).