Laga dengan Leeds United Memperlihatkan Permasalahan di Lini Belakang Liverpool

Liverpool v Leeds United - Premier League
Liverpool v Leeds United - Premier League / Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Liverpool mendapatkan kemenangan dramatis dengan skor 4-3 atas Leeds United dalam pekan pertama Liga Inggris 2020/21. Laga di Anfield pada Sabtu (12/9) mendapatkan sorotan tinggi. Juara Liga Inggris 2019/20 berhadapan dengan juara Championship (divisi kedua). Leeds di bawah asuhan Marcelo Bielsa mendapat sorotan setelah mencetak tiga gol.

Gol-gol dari Jack Harrison, Patrick Bamford, dan Mateusz Klich memperlihatan permasalahan di pertahanan Liverpool. Performa yang ditunjukkan oleh Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, dan Virgil van Dijk mendapatkan sorotan secara khusus dalam pertandingan ini. Legenda The Reds, Jamie Carragher, bahkan menganggap van Dijk melakukan tindakan yang arogan pada gol kedua yang dicetak Leeds.

Mohamed Salah dan rekan-rekannya akan berhadapan dengan Chelsea, Arsenal, Aston Villa, Everton, dan Sheffield United dalam lima pertandingan Liga Inggris berikutnya. Kekhawatiran di lini pertahanan tetap mendapatkan sorotan terkait potensi tim asuhan Jurgen Klopp itu untuk meraih kesuksesan musim ini.

Liverpool memiliki lini pertahanan yang bermain dengan garis pertahanan tinggi. Ini menjadi permasalahan mendasar, yang tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat terjadi dalam hari yang buruk. Ketika tidak dapat melakukannya dengan maksimal, maka tim akan menghadapi masalah yang besar,” ujar mantan pemain Liverpool, Steve Nicol, dikutip dari Daily Mirror.

Nicol memberikan kritik terhadap sistem permainan yang diterapkan oleh The Reds di era Jurgen Klopp. Permasalahan di pertahanan disebut memiliki potensi yang tinggi untuk terjadi apabila mendapatkan tekanan tinggi setelah kehilangan bola.

Tiga gol yang dicetak Leeds dianggap dapat menjadi katalis dari permasalahan pertahanan Liverpool. Walau statistik mencatatkan bahwa tim asuhan Marcelo Bielsa itu mencetak tiga gol dari keseluruhan ekspektasi gol sebesar 0,3, hal yang jarang terjadi dalam sebuah laga.