Kritik Format Baru Liga Champions, Gaji Jurgen Klopp Juga Butuh Penyesuaian
Oleh Arief Hadi Purwono

Setelah ramai pembahasan Super League mereda, kini semua mata tertuju pada format baru Liga Champions yang bakal diaplikasikan mulai 2024. UEFA memutuskan untuk menambah jumlah peserta menjadi 36 dari semula 32. Hal itu otomatis juga bakal menambah jumlah laga yang bakal dilakoni oleh sebuah klub.
Format Liga Champions baru ini juga bakal menggunakan sistem liga, dan setiap tim bakal mendapatkan jatah 10 pertandingan. Salah satu yang mengkritik ide perombakan format itu adalah pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Jurgen Klopp to Kicker in 2019:
— Goal (@goal) April 19, 2021
"For me, the Champions League is the Super League, in which you do not always end up playing against the same teams... Why should we create a system where Liverpool faces Real Madrid for 10 straight years? Who wants to see that every year?" pic.twitter.com/DHB8HVIKo9
“10 pertandingan dari sebelumnya enam. Saya tidak tahu bagaimana kami bisa memasukkannya di agenda kami. UEFA tidak pernah bertanya kepada kami, Super League pun sama. Semuanya hanya demi pertandingan yang lebih banyak," tutur Klopp.
"Apa alasan di balik itu? Jelas uang. Saya tidak paham bagaimana caranya untuk menghadapi banyaknya pertandingan itu,” jelas Klopp seperti dikutip dari Mirror.
Mendengar celotehan Klopp, Presiden UEFA Aleksander Ceferin balas mengkritik Klopp. Menurut Ceferin, jika Liga Champions terus memakai format yang sama, maka pelatih dan pemain harus bisa menerima jika gaji mereka dipotong nanti.
Jurgen Klopp told to take pay cut as UEFA chief Aleksander Ceferin hits back at Liverpool manager https://t.co/hI6LMTJYLC pic.twitter.com/G5HWsYu56d
— Mirror Football (@MirrorFootball) April 26, 2021
“Beberapa pelatih dan pemain bilang terlalu banyak pertandingan yang harus dilakoni. Bisa saja memang pertandingannya lebih sedikit namun gaji dari pemain dan pelatih juga harus beradaptasi. Tujuan kami adalah membantu klub yang sedang mengalami krisis finansial. Sekarang saya tanya balik, apa solusi yang bisa Anda tawarkan soal ini?” jelas Ceferin.