Kai Havertz Diyakini Bisa Bungkam Pengkritik di Chelsea
Oleh Arief Hadi Purwono

Bek Bayer Leverkusen Jonathan Tah memberikan dukungannya kepada gelandang serang Chelsea Kai Havertz. Tah yakin tinggal masalah waktu sebelum Havertz memperlihatkan kualitasnya dengan The Blues.
Seperti diketahui Chelsea merekrut Havertz pada musim panas 2020 sebesar 70 juta poundsterling. Namun sampai saat ini performanya jauh dari memuaskan di Chelsea dan banyak dikritik, bersama juga dengan Timo Werner.
Tah yang menjadi eks rekan setimnya di Leverkusen yakin Havertz akan segera memperlihatkan kualitasnya. Pasalnya musim ini pemain asal Jerman itu masih beradaptasi dengan kultur sepak bola di Inggris.
Some strong and valid opinions from Jonathan Tah here. Especially on how Havertz has been perceived in England so far.! https://t.co/qSqXuQMXlG
— Chris Williams (@Chris78Williams) February 10, 2021
"Saya telah menonton pertandingan Chelsea secara teratur sejak saat itu (sejak Havertz gabung Chelsea)," ucap Jonathan Tah dikutip dari Goal.
"Ini sangat menarik karena Timo Werner dan Antonio Rudiger juga bermain di sana. Saya tahu kualitas apa yang Kai miliki."
"Pertandingan di sana berbeda dengan di Jerman. Ada banyak pembicaraan dalam fase seperti itu: Dia harus melakukan ini dan itu karena dia telah mengeluarkan banyak biaya."
Michael Ballack has urged Chelsea to be patient with Kai Havertz despite the German’s slow start to life in the Premier League.
— Frank Khalid (@FrankKhalidUK) February 6, 2021
The 21-year-old joined the Blues in a £71million summer switch from Bayer Leverkusen, arriving at Stamford Bridge with high expectations. pic.twitter.com/Dxh1MPNiYo
"Tapi itu tidak masuk akal. Beri anak itu waktu; kemudian dia akan menunjukkan kualitasnya yang luar biasa di Chelsea juga. Kai akan meyakinkan semua kritikus di sana," yakin Tah.
Musim ini Havertz (21 tahun) telah bermain 26 kali di seluruh kompetisi dengan catatan lima gol dan enam assists. Havertz musim ini telah dilatih oleh Frank Lampard dan kini dibesut pelatih dari Jerman, Thomas Tuchel.