Kai Havertz Akui Gugup Saat Jadi Eksekutor Penalti di Final Piala Dunia Antarklub

Kai Havertz
Kai Havertz / Matthew Ashton - AMA/GettyImages
facebooktwitterreddit

Chelsea berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia Antarklub usai mengatasi perlawanan klub asal Brasil, Palmeiras di partai final yang berlangsung di Mohammed bin Zayed Stadium, Sabtu (12/2).

Membuka keunggulan lewat sundulan Romelu Lukaku di menit ke-55, penentuan pemenang harus melalui babak perpanjangan waktu 2x15 menit usai Palmeiras membalas lewat penalti Raphael Veiga di menit ke-64.

Keberuntungan sepertinya memang tengah memayungi skuad asuhan Thomas Tuchel, mereka mendapatkan hadiah penalti di menit ke-115. Kai Havertz yang menjadi eksekutor mampu mengecoh Weverton dan menutup laga dengan skor 2-1 untuk kemenangan Chelsea.

Seusai pertandingan, Havertz pun tak bisa menutupi rasa bahagianya, pemain berpaspor Jerman itu merasa senang karena bisa menentukan kemenangan Chelsea, namun juga sempat merasa gugup saat hendak mengeksekusi penalti.

"Rasanya sangat luar biasa. Setelah menjadi juara Eropa, kini kami menjadi juara dunia. Ini terdengar lebih baik," ujar Havertz seperti dilaporkan Goal.

"Saya merasa sangat gugup saat hendak mengeksekusi penalti. Saya harus berkata jujur. Ini merupakan penalti yang sangat penting. Benar-benar gila! Beruntung saya bisa menutupi rasa gugup itu. Kini saya merasa sangat bahagia," tambahnya.

Gelar Piala Dunia Antarklub terasa lebih istimewa bagi Chelsea, mengingat ini adalah trofi ketiga pasca Thomas Tuchel mengambil alh kursi kepelatihan satu tahun silam.

Menutup pembicaraan, Havertz pun mengakui bahwa dirinya mendapat dukungan penuh dari rekan-rekan setim untuk mengeksekusi penalti tersebut.

"Saya adalah penendang penalti ketiga, namun jadi eksekutor terakhir yang berada di lapangan. Rekan-rekan setim memberikan saya kepercayaan. Sejak kanak-kanak, saya memang selalu bermimpi untuk jadi penentu kemenangan. Rasanya benar-benar luar biasa," urainya.