Juventus Umumkan Kerugian 71,4 juta Euro untuk Periode Keuangan 2019/20
Oleh Dananjaya WP
Juventus mengumumkan kerugian sebesar 71,4 juta Euro pada akhir periode keuangan 2019/20. Klub besar Serie A itu termasuk dalam salah satu klub di Eropa yang merasakan dampak dari kebijakan lockdown terkait pandemi Covid-19. Juve juga mengumumkan bahwa pemotongan gaji pemain yang mereka lakukan membuat klub dapat menghemat pengeluaran sebesar 90 juta Euro.
Kerugian yang dirasakan oleh Juve tidak hanya berkaitan dengan pandemi Covid-19. Kegagalan di babak 16 besar Liga Champions, yang berujung dengan pemecatan Maurizio Sarri sebagai pelatih utama, juga memberikan kontribusi. Secara keseluruhan, periode keuangan 2019/20 memang menjadi momen yang sulit bagi manajemen Juve.
“Klub mendapatkan kerugian sebesar 71,4 juta Euro untuk periode keuangan 2019/20, meningkat 31,5 juta Euro dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kerugian ini terjadi akibat pendapatan operasional yang lebih rendah (62,8 juta Euro), peningkatan beban dari hak citra pemain, amortisasi kontrak pemain, depresiasi dan penghapusan hak (25,8 juta Euro), peningkatan amortisasi aset lain (5,7 juta Euro),” ungkap pernyataan dalam publikasi laporan keuangan Juventus.
Walau demikian, Juve juga menyatakan bahwa kerugian ini lebih rendah dari perkiraan yang terjadi akibat beberapa faktor. Gaji pemain yang lebih rendah, peningkatan pendapatan dari hak citra pemain, penurunan biaya jasa eksternal, dan beberapa pengeluaran eksternal lain yang lebih rendah.
Situasi utang La Vecchia Signora tidak seburuk perkiraan akibat adanya penambahan modal senilai 298 juta Euro pada Januari lalu. Utang keseluruhan berada pada angka 385,2 juta Euro, menurun 78,3 juta Euro dibandingkan dengan periode finansial sebelumnya.
Pemutusan kontrak Blaise Matuidi satu tahun lebih cepat juga membuat klub mendapatkan keuntungan senilai 11,2 juta Euro.