Jurgen Klopp Sebut Liverpool Dapat Manfaatkan Pemain Akademi untuk Tingkatkan Kualitas Skuat
Oleh Dananjaya WP
Liverpool mengakhiri puasa gelar liga domestik selama 30 tahun dengan keberhasilan mendapatkan gelar juara Liga Inggris 2019/20. Titel tersebut juga menjadi titel Liga Inggris pertama yang diraih klub tersebut sejak format kompetisi itu digunakan pada 1992. The Reds memastikan titel tersebut dengan keunggulan 23 poin atas Manchester City.
Perjuangan yang ditunjukkan oleh Liverpool berhasil memberikan hasil yang diharapkan setelah terdapat perencanaan yang efektif selama lima tahun. Penunjukkan Jurgen Klopp sebagai manajer pada pertengahan musim 2015/16 didukung dengan rekrutmen pemain yang membuat skema permainan manajer asal Jerman itu dapat diterapkan secara efektif dan efisien dalam beberapa musim terakhir.
Kebijakan rekrutmen tersebut kembali mendapatkan sorotan tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Pandemi Covid-19 membuat rencana yang dimiliki oleh manajemen Liverpool tidak dapat diterapkan dengan efektif. Sebelumnya Liverpool membatalkan rencana untuk mendatangkan Timo Werner dari RB Leipzig, yang pada akhirnya bergabung dengan Chelsea. Pandemi ini juga akan membuat kemungkinan untuk merekrut pemain baru semakin rendah.
Jurgen Klopp mengatakan bahwa sebagai pengganti dari rencana transfer yang tidak dapat dilakukan, pemain-pemain akademi Liverpool akan mendapatkan kesempatan yang lebih tinggi untuk bermain di tingkat senior.
"Pandemi ini memberikan pengaruh terhadap kemungkinan pemain datang atau hengkang, dan ini adalah hal yang wajar, menutup kemungkinan bahwa musim panas ini akan menjadi momen yang sangat sibuk. Saya rasa skuat ini memiliki sekitar 16 sampai 17 pemain dengan kualitas skuat inti. Kami harus melakukan tindakan yang kreatif. Terdapat beberapa pemain akademi yang dapat mengambil langkah lanjutan dalam karier mereka," ujar Jurgen Klopp dalam wawancara yang dikutip dari Sky Sports.
Klopp mengatakan bahwa ia dan manajemen Liverpool akan terus berusaha untuk mencari cara memperkuat skuat yang mereka miliki, namun dalam kondisi di dunia yang tidak pasti, berbagai langkah yang tidak lazim harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.