Josep Maria Bartomeu Salahkan Pemerintah Katalonia Setelah Mundur Sebagai Presiden Barcelona
Oleh Dananjaya WP
Josep Maria Bartomeu dan direksi yang dipimpinnya resmi mengundurkan diri dari jabatan mereka di Barcelona. Kegagalan yang terjadi pada akhir musim 2019/20 dalam kompetisi La Liga dan Liga Champions memperlihatkan kinerja manajemen yang disebut buruk dalam beberapa tahun terakhir.
Keinginan Lionel Messi untuk hengkang dari Camp Nou juga mendorong komunitas suporter resmi Barcelona (socios) untuk memulai proses mosi tidak percaya. Proses tersebut sudah berlanjut ke pemungutan suara, yang seharusnya diadakan pada Minggu (1/11) dan Senin (2/11). Namun Bartomeu dan direksinya memutuskan untuk mundur sebelum waktu itu tiba.
Direksi Barcelona memang berhak untuk mundur sebelum proses pemungutan suara berlangsung. Proses ini mendapat kendala signifikan akibat pandemi COVID-19. Bartomeu mengatakan bahwa Pemerintah Katalonia yang menolak permintaan untuk menunda proses tersebut menjadi salah satu faktor yang membuatnya memutuskan untuk mundur.
“Pemerintah Katalonia mengajukan permintaan agar proses pemungutan suara tidak berlangsung secara terpusat, tetapi tidak merespon permintaan kami untuk menundanya dan menjalani persiapan. Tindakan itu tidak dapat dikatakan bertanggung jawab karena kondisi saat ini sangat sulit untuk melakukan pemungutan suara,” ucap Josep Maria Bartomeu dalam konferensi pers yang dikutip dari Football Espana.
Bartomeu juga mengatakan terdapat alasan pribadi yang mendorongnya untuk mengundurkan diri. Bartomeu merasa kehidupan dirinya dan keluarganya mendapatkan gangguan yang signifikan, begitu pula dengan apa yang dirasakan oleh koleganya di dalam manajemen dalam beberapa bulan terakhir.
Posisi Bartomeu dan direksinya akan diisi secara sementara oleh pengganti. Direksi pengganti memiliki waktu maksimal hingga tiga bulan ke depan untuk menyiapkan proses pemilihan untuk menentukan Presiden dan direksi yang baru.