Gagal Menangkan Piala Liga, Tuchel Enggan Salahkan Kepa Arrizabalaga

Thomas Tuchel & Kepa Arrizabalaga
Thomas Tuchel & Kepa Arrizabalaga / Shaun Botterill/GettyImages
facebooktwitterreddit

Chelsea gagal mewujudkan target untuk memenangkan Piala Liga usai harus mengakui keunggulan Liverpool dalam partai final yang dihelat di Wembley Stadium, Minggu (27/2).

Tidak ada gol yang tercipta di waktu normal dan babak perpanjangan waktu 2x15 menit membuat pemenang harus ditentukan melalui babak adu penalti.

Thomas Tuchel kemudian memutuskan untuk mengganti Edouard Mendy dengan Kepa Arrizabalaga, 10 penendang pertama berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, sayang, Kepa yang menjadi eksekutor terakhir sepakannya melambung jauh di atas gawang Caoimhin Kelleher.

Keputusan Tuchel yang memilih untuk memasukkan Kepa di babak adu penalti sempat mengundang tanda tanya bahkan kritik dari berbagai pihak, namun pelatih asal Jerman tersebut langsung pasang badan membela dan enggan menyalahkan sang pemain.

"Ya, ini menjadi sesuatu yang buruk untuk Kepa, tetapi tidak ada satu pun pihak yang perlu disalahkan. Kami mengambil keputusan ini, sama seperti babak adu penalti sebelumnya. Kepa juga berlatih dengan pemain lainnya setiap hari," ujar Tuchel seperti dilansir laman resmi klub.

"Semua orang tahu betapa bagusnya Kepa dan seberapa sulitnya melawan dia. Sayang, Kepa gagal melakukan penyelamatan. Di sisi lain penalti Liverpool juga brilian. Sayangnya, Kepa juga jadi satu-satunya pemain yang gagal, namun tidak ada yang perlu disalahkan," tambahnya.

Kepa Arrizabalaga
Chelsea FC / Michael Regan/GettyImages

Kepa Arrizabalaga sebenarnya memiliki rekor yang bagus setiap Chelsea dihadapkan dengan situasi adu penalti. Terakhir, dirinya juga berhasil menjadi kunci kesuksesan timnya memenangkan UEFA Super Cup.

Menutup pembicaraan, Tuchel juga mengaku bertanggung jawab terkait keputusannya memasukkan Kepa di situasi adu penalti.

"Saya mengambil sebuah keputusan saat saya ingin mengambilnya. Saya juga tidak bisa menilai kembal keputusan yang sudah diambil. Kita takkan pernah tahu apa yang akan terjadi jika Edouard Mendy tetap berada di lapangan. Inilah yang terjadi, jadi tidak perlu menyalahkan Kepa," urai pelatih berusia 48 tahun tersebut.