Frank Lampard Nikmati Tekanan Sebagai Pelatih Chelsea
Oleh Amanda Amelia
Keberhasilan Chelsea menutup musim 2018/19 dengan berada di posisi tiga klasemen akhir Liga Primer Inggris sekaligus menjadi juara Liga Europa tak lantas menjamin Maurizio Sarri akan bertahan lama di Stamford Bridge, pelatih berusia 61 tahun itu memilih kembali ke Italia dan mengadu nasib dengan Juventus.
Setelah dikaitkan dengan beberapa nama seperti Massimiliano Allegri hingga Laurent Blanc, The Blues akhirnya memilih untuk menjadikan mantan pemain legendarisnya, Frank Lampard sebagai pelatih anyar, dia resmi menukangi Chelsea pada 4 Juli 2019 dan menandatangani kontrak hingga tahun 2022.
Awalnya tak banyak pihak yang merasa yakin dengan kemampuan Lampard, terlebih dia baru semusim berkecimpung di dunia kepelatihan, prestasi tertingginya adalah mengantarkan Derby County ke final playoff Championship Division, sayang mereka gagal promosi ke Liga Primer Inggris karena takluk dari Aston Villa.
Namun ternyata, musim perdananya di Stamford Bridge berjalan dengan cukup baik, walau dihadapkan dengan permasalahan embargo transfer dan tak bisa mendatangkan pemain baru selama dua periode, hal tersebut tak lantas membuat The Blues tampil buruk, banyak diperkuat pemain muda, mereka kini menempati posisi empat klasemen sementara dan sudah mengamankan satu tempat di perempat final Piala FA.
Walau demikian, hal tersebut juga tak lantas membuat Lampard lepas dari masalah, kini pria berusia 41 tahun itu sadar betul akan tanggung jawabnya sebagai seorang pelatih, bahkan menurutnta dia juga tahu akan membuat kecewa 10 sampai 15 pemain setiap minggu karena mereka tidak bisa mengamankan tempat di starting XI.
"Ya, sebagai seorang manajer, saya tahu betul bahwa setiap minggu akan ada 10 sampai 15 pemain yang merasa kecewa dengan keputusan yang saya ambil. Mereka akan merasa kesal dan meratapi pilihan yang saya putuskan," ujar Lampard seperti dilansir Goal.
"Saya rasa setiap pemain harus menerima keputusan tersebut, ya berkata jujur dan langsung membicarakannya dengan mereka memang tidak mudah, tetapi hal tersebut harus tetap dilakukan karena pada akhirnya pemain akan menghormati Anda, sekalipun mereka sebenarnya merasa sangat kesal," lanjutnya.
"Hal yang sama juga sempat saya rasakan saat masih aktif bermain. Saya selalu menaruh rasa hormat pada manajer, walaupun terkadang mereka memberikan kabar buruk," tutup pria kelahiran Romford, Essex, Inggris itu.
Saat ini kompetisi Liga Primer Inggris 2019/20 memang masih dihentikan sementara akibat wabah COVID-19, namun para pemain The Blues sudah kembali berlatih sejak 19 Mei lalu, mereka bahkan dikabarkan akan mulai berlatih secara berkelompok dalam waktu dekat pasca pemerintah memberikan izin.