Frank Lampard Ingin Pemain Chelsea Siap Hadapi Tekanan Terkait Kualifikasi Liga Champions

Frank Lampard / Chelsea
Frank Lampard / Chelsea / Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Chelsea mendapatkan kekalahan dengan skor 3-5 kontra Liverpool dalam pertandingan pekan ke-37 Liga Inggris 2019/20. Laga di Anfield dimenangkan tim tuan rumah melalui gol dari Naby Keita, Trent Alexander-Arnold, Georginio Wijnaldum, Roberto Firmino, dan Alex Oxlade-Chamberlain. Sementara lawan mereka hanya dapat membalas lewat Olivier Giroud, Tammy Abraham, dan Christian Pulisic.

Hasil ini membuat The Blues gagal mengamankan posisi empat besar Liga Inggris. Jorginho dan rekan-rekannya memiliki 63 poin dari 37 pertandingan, tertahan di peringkat keempat. Chelsea tertinggal selisih gol dari Manchester United, dan unggul satu poin atas Leicester City yang berada di peringkat keempat.

Ketiga tim tersebut akan menjalani pertandingan penutup Liga Inggris 2019/20 untuk memperebutkan sisa dua tiket fase grup Liga Champions 2020/21. Sebelum pertandingan ini berlangsung, Chelsea hanya membutuhkan satu poin untuk memastikan keberhasilan mereka bertahan di posisi empat besar.

Namun kekalahan tersebut meningkatkan tekanan bagi tim London Barat itu. Chelsea akan menghadapi Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge pada Minggu (26/7). Manajer Chelsea, Frank Lampard, ingin para pemainnya mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi tekanan yang akan mereka rasakan pada pertandingan terakhir Liga Inggris 2019/20.

"Ini menjadi momen yang sangat penting. Kami paham dengan situasi yang akan kami hadapi, nasib bergantung kepada diri kami sendiri. Apabila kami ingin memenuhi ambisi yang selama ini kami miliki, makan momen besar dan tekanan seperti ini harus siap dihadapi oleh setiap pemain yang ada di dalam tim." ucap Frank Lampard dalam konferensi pers yang dikutip dari Evening Standard.

Lampard menegaskan bahwa para pemain Chelsea harus merasa senang bahwa mereka tidak akan menjalani pertandingan penutup yang tidak memiliki makna. Manajer asal Inggris itu mengatakan bahwa timnya memiliki pemain yang sudah merasakan pengalaman serupa, dan menambahkan bahwa kondisi seperti ini menjadi risiko keberadaan mereka di klub besar seperti Chelsea.