FIFA dan PSSI Bentuk Satgas Terkait Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Indonesia masih berada dalam suasana duka setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan
Indonesia masih berada dalam suasana duka setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan / JUNI KRISWANTO/GettyImages
facebooktwitterreddit

Indonesia masih berada dalam suasana duka setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan. Setelah pertandingan Liga 1 antara Arema dan Persebaya pada Sabtu (1/10), insiden yang terjadi membuat setidaknya 132 orang meninggal dunia. Kompetisi sepak bola profesional di Indonesia dihentikan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Proses investigasi dari berbagai pihak masih berlanjut hingga kini. Presiden Indonesia, Joko Widodo, sudah mengumumkan adanya bantuan dari FIFA (Asosiasi Sepak Bola Dunia) dan AFC (Asosiasi Sepak Bola Asia) untuk melakukan transformasi terhadap sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Langkah untuk melakukan transformasi ini diumumkan dalam konferensi pers yang diikuti oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan (Iwan Bule), serta perwakilan dari FIFA, AFC, dan Pemerintah Indonesia.

“Kami sepakat untuk membentuk satgas, atau satgas transformasi sepak bola, yang terdiri dari perwakilan Pemerintah, FIFA, dan ahli dalam sepak bola, keamanan, dan stadion. Akan ada upaya untuk melakukan sinkronisasi terkait standar operasi yang sesuai dengan regulasi FIFA,” ucap Mochamad Iriawan, atau Iwan Bule, dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis (13/10).

Iwan Bule juga mengatakan adanya rangkaian pertemuan yang akan berujung dengan kehadiran FIFA dalam acara G20 di Bali, Indonesia, pada November mendatang. Pertemuan pada G20 tersebut diharapkan dapat menjadi tanda bahwa Indonesia siap mengadakan kegiatan internasional dan kembali melanjutkan kompetisi.