Faces of Football - Surat untuk Timnas Jepang

Faces of Football - Jepang
Faces of Football - Jepang / Image by Matthew Burt - 90min
facebooktwitterreddit

Dear Timnas Jepang, 

Halo, nama saya Yoshibumi Kagawa. Saya lahir di Barcelona, Spanyol. Saya pernah tinggal di Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jerman hingga usia saya 15 tahun. Saya kembali ke Jepang ketika usia saya 15 tahun dan sejak itu saya jadi penggemar berat tim nasional Jepang.

Pertandingan pertama yang saya saksikan adalah ketika Jepang menghadapi Brasil pada 1995. Tentu saja momen terbaik saya sebagai fan adalah ketika beberapa tahun kemudian Jepang lolos untuk pertama kalinya ke Piala Dunia. Gol emas Masayuki Okano memastikan lolosnya Jepang ke Piala Dunia 1998 Prancis membuat saya menangis bahagia. 

Saya mencoba untuk menonton Piala Dunia di Prancis saat Jepang hadapi Argentina - yang juga sebagai pertandingan pertama kami di kompetisi itu. Tapi karena ada beberapa hal, saya harus kembali ke Jepang tanpa bisa menonton pertandingan di stadion. Sejak saat itu, saya berjanji untuk datang ke Piala Dunia untuk mendukung Jepang. 

Turnamen di Qatar ini jadi Piala Dunia keenam yang akan saya datangi. Piala Dunia 2022 ini saya akan berdandan seperti kapten kami, Maya Yoshida, lengkap dengan spesial banner, namanya dan juga nomor punggung, dan tentu saja ban kapten

Perjalanan Timnas Jepang ke Qatar bukanlah perjalanan yang mudah, dimulai dari dua kekalahan di tiga laga pertama di babak kualifikasi. Tapi untungnya kami tidak menyerah dan perlahan mulai merangkak naik di klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Saya termasuk yang beruntung karena bisa menonton pertandingan di Sydney, Australia, di mana kami memastikan tempat di Piala Dunia. Pada pertandingan itu kami menang 2-0 berkat dua gol Kaoru Mitoma. Saya bahkan lebih beruntung lagi karena saya mendapat jersey yang dipakai Yoshida setelah pertandingan, sesuatu yang akan saya hargai di sisa hidup saya.

Doha, bagi banyak pendukung Jepang, akan membawa kembali beberapa kenangan buruk. 'Doha no Higeki' (Tragedi Doha) adalah salah satu momen terburuk dalam sejarah sepakbola Jepang, ketika kita kebobolan gol di injury time dari Irak dan gagal lolos ke Piala Dunia 1994.

Moriyasu-san, Anda adalah salah satu pemain di lapangan hari itu, dan rasanya seperti takdir bahwa Anda akan memimpin tim di Doha. Kami berharap Anda dapat menulis sejarah positif kali ini dan menciptakan momen yang layak menyandang nama 'Doha no Kanki' (Kegembiraan Doha).

Jepang berada di grup yang sulit bersama Spanyol dan Jerman, tapi saya percaya kami bisa membuat kejutan dan melakukan sesuatu yang hebat di tahun ini.

Sa- Ike Nippon!