Dicemooh Fans, Jorginho Akui Sempat Berpikir untuk Hengkang dari Chelsea
Oleh Amanda Amelia
Saat resmi menunjuk Maurizio Sarri sebagai suksesor Antonio Conte pada musim panas 2018 lalu, Chelsea juga sukses mengamankan tanda tangan Jorginho. Dia didatangkan dari Napoli dengan nilai transfer yang mencapai angka 57 juta euro dan menandatangani kontrak hingga tahun 2023.
Sayang, meski terus menjadi pilihan utama dan menjadi sosok tak tergantikan di lini tengah, Jorginho kerap kali mendapatkan kritik tajam sekaligus cemoohan, bahkan pemain asal Italia tersebut juga disebut sebagai anak emas Sarri.
Setelah sekian lama memilih bungkam, Jorginho akhirnya bersedia bicara soal kesulitan yang dialaminya di tahun pertama membela The Blues. Bahkan pemain asal Italia itu juga mengakui bahwa dirinya nyaris memutuskan hengkang di musim panas 2019 lalu.
"Musim lalu, para penggemar cukup sering menyalahkan saya karena mereka menganggap bahwa saya datang ke Chelsea hanya karena mengikuti seorang manajer. Saya sempat mendengar beberapa hal yang sejujurnya sangat tidak adil," ungkap Jorginho seperti dilansir Goal.
"Saya telah melalui hal-hal seperti ini di setiap klub yang saya bela. Ya, pasti sempat ada keraguan, bahkan saya juga bertanya pada diri sendiri 'Haruskah saya meninggalkan tempat ini? Mungkin sebenarnya tidak ada ruang untuk saya di dalam tim'," tambahnya.
Keputusan Jorginho untuk tetap bertahan di Stamford Bridge nampaknya merupakan sebuah langkah tepat, kini di musim 2019/20 dia menjadi andalan Frank Lampard dan sudah tampil dalam 37 pertandingan dengan koleksi tujuh gol dan dua assist.
Menutup pembicaraan, Jorginho menegaskan bahwa dirinya sama sekali enggan terpengaruh dengan cemoohan para penggemar dan bertekad untuk terus membuktikan bahwa dirinya memang layak untuk terus berada di dalam tim.
"Saya sama sekali tak pernah menentang pandangan para penggemar atau orang lain yang memberikan kritik. Sebaliknya, hal itu memberi saya kekuatan karena saya tahu mereka sudah melakukan kesalahan. Dalam hati, saya selalu memiliki pikiran seperti ini: 'Saya akan membuktikan bahwa mereka keliru. Saya akan terus bekerja dalam diam seperti apa yang memang biasanya dilakukan', urainya.