Dapatkan Pengurangan Poin? Nottingham Forest dan Everton Didakwa Langgar Aturan Finansial Liga Inggris
- Everton dan Nottingham didakwa melanggar aturan finansial.
- Kedua klub berpeluang mendapatkan sanksi pengurangan poin.
- Sebelumnya Everton sudah lebih dulu mendapatkan sanksi pengurangan 10 poin.
Oleh Amanda Amelia
Everton dan Nottingham terancam sanksi pengurangan poin usai didakwa melanggar aturan finansial yang sudah ditetapkan Liga Inggris.
"Everton FC dan Nottingham Forest didakwa melanggar aturan Premier League terkait profit dan keuangan klub. Menyusul hasil audit klub di akhir musim 2022/2023, keduanya dianggap sudah merugi sehingga harus mendapatkan sanksi," tulis pernyataan resmi Premier League.
“Sehubungan dengan aturan Premier League, kedua kasus itu sudah diserahkan ke Komisi Yudisial, yang nantinya akan mengirimkan komisioner ke masing-masing klub untuk menetapkan hukuman yang tepat.”
🚨🏴 BREAKING: Premier League charges Nottingham Forest and Everton with breaching financial rules.
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) January 15, 2024
Clubs facing points deductions charged by Premier League with breaching profit & sustainability rules.
Second charge this season for Everton, docked 10 points in November. pic.twitter.com/7j1VVJtqsq
Laporan dari terbaru dari Guardian menyebutkan Everton dan Nottingham Forest didakwa melanggar aturan finansial Liga Inggris, keduanya juga disebut akan mendapatkan sanksi pengurangan poin.
Sebelumnya, Everton sudah lebih dulu mendapatkan sanksi serupa pada November 2023 silam. Seperti diketahui, otoritas kompetisi mewajibkan setiap klub Liga Inggris untuk menjaga kondisi keuangan masing-masing, agar tidak merugi di atas 105 juta pound per musim setelah tiga tahun.
Sebagai tambahan, Everton menderita kerugian senilai 124,5 juta pound, mereka akhirnya mendapatkan pengurangan 10 poin dan sempat terpuruk di zona degradasi. Kini The Toffees menempati posisi 17 dengan raihan 17 poin. Sementara Forest juga dinilai menderita kerugian lebih dari ambang batas yang ditentukan Liga Inggris.