Dani Alves Kritik Manajemen Setelah Gagal Kembali ke Barcelona
Oleh Dananjaya WP
Permasalahan di dalam manajemen Barcelona mencapai titik puncaknya pada akhir musim 2019/20. Kegagalan di kompetisi La Liga dan Liga Champions memperlihatkan kondisi skuad yang penuh dengan kelemahan. Permasalahan finansial dan spekulasi mengenai masa depan Lionel Messi mendorong protes dari komunitas resmi suporter klub.
Josep Maria Bartomeu selaku Presiden pada akhirnya mengundurkan diri beserta seluruh direksinya. Pengunduran diri tersebut dilakukan setelah proses mosi tidak percaya mencapai tahap pemungutan suara. Sosok yang akan menggantikan posisi Bartomeu sebagai Presiden dihadapi dengan krisis finansial yang berpotensi berujung dengan kebangkrutan.
Kritik juga datang dari berbagai legenda. Dani Alves kini menjadi salah satu sosok yang menyampaikan kritik terhadap manajemen pimpinan Bartomeu. Pemain yang berposisi sebagai bek kanan itu sempat menawarkan jasanya, namun mendapatkan penolakan. Alves menganggap manajemen Barca tidak memiliki keberanian.
“Saya menawarkan diri untuk kembali ke Barcelona. Saya melakukan itu untuk membuktikan saya masih dapat bermain di tingkat tertinggi. Saya ingin kembali dan Barca membutuhkan saya, tetapi mereka tidak memiliki keberanian untuk mengakui bahwa mereka memiliki pandangan yang keliru. Apabila mereka memperlakukan saya dengan pantas, saya masih akan berada di sana. Saya mencintai Barcelona,” ucap Dani Alves dalam wawancara yang dikutip dari Goal.
Alves juga menyampaikan kritik terkait identitas Barca yang menurutnya hilang. Pemain asal Brasil itu menganggap klub yang bermarkas di Camp Nou itu terlalu terpengaruh dengan sisi komersial, dengan adanya keinginan untuk membeli dan menjual berbagai pemain demi mendapatkan keuntungan.
Blaugrana juga disebut membutuhkan waktu yang lama sebelum dapat kembali ke identitas yang selama ini menjadi ciri khas mereka.