Cristiano Ronaldo Dikritik Pasca Marah setelah Diganti
Oleh Arief Hadi Purwono

Cristiano Ronaldo menjadi sorotan pada kemenangan 3-1 Manchester United atas Brentford di laga tunda Liga Inggris, Kamis (20/01) dini hari WIB. Ronaldo marah ketika ditarik keluar oleh Ralf Rangnick.
Tiga gol Red Devils dicetak Anthony Elanga, Mason Greenwood, dan Marcus Rashford yang diperkecil Ivan Toney. Ronaldo digantikan kala United unggul 2-0 karena Rangnick ingin United bermain bertahan dengan tiga bek.
Kala ditarik keluar Ronaldo marah dan Rangnick berbicara kepadanya untuk menenangkannya. Kendati demikian luapan emosi Ronaldo itu mengundang kritikan. Satu dari Andy Townsend (pandit) dan yang kedua dari Phil McNulty (Penulis BBC Sport).
? ??????: “It’s because it’s #MUFC’s Ronaldo! TV wouldn’t do it for others!”
— talkSPORT (@talkSPORT) January 20, 2022
✅ ?????: “Of course they would!”
?♂️ ??????: “It has nothing to do with the game, it’s about headlines!”
Simon & Jim clash over the coverage of Ronaldo’s behaviour after being subbed pic.twitter.com/ERv8EwNmo1
"Saya terkejut dengan Ronaldo, sungguh. Saya pikir dia harus lebih baik dari itu," tutur Townsend kepada talkSPORT.
“Ini bukan hanya tentang dia; itu sebagian besar waktu, tetapi tidak harus selalu begitu. Malam ini, ini tentang menyelesaikan pekerjaan, mendapatkan tiga poin."
"Kita bisa melihat Rangnick berbicara dengan Cristiano Ronaldo, mencoba untuk membuatnya tetap berada di sisinya sedikit - Ronaldo tidak terlihat berlebihan menanggapinya."
Ronaldo’s reaction, and the delicate chemistry of his relationship with younger players. He can be hugely encouraging - when he knows he is idolised by them. That’s not quite the case at Unitedhttps://t.co/m0Gjdwx5tZ
— Miguel Delaney (@MiguelDelaney) January 20, 2022
"Itu adalah sikap Ronaldo yang tidak diperlukan, dengan segala kecemerlangannya, masih memancarkan aura pemain dan kepribadian yang hampir menganggap dirinya lebih besar dari Manchester United," tambah McNulty untuk BBC.
"Ronaldo sendiri tidak bagus dengan sikap seperti itu - terutamanya setelah pergantian manajer berhasil dengan sangat sukses."
"Ini bukan pertama kalinya musim ini ego Ronaldo tampaknya mengesampingkan pertimbangan tim. Penjelasan Rangnick bahwa dia menyelamatkan pemain berusia 36 tahun itu untuk pertandingan ke depan jauh lebih dapat diterima daripada sikap megabintangnya," urai dia.