Khawatir COVID-19, Tuchel Takkan Izinkan Pemain Chelsea Bela Negaranya di Jeda Internasional

Thomas Tuchel
Thomas Tuchel / Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
facebooktwitterreddit

Pandemi COVID-19 masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh setiap negara di seluruh dunia, hal tersebut tentu ikut memengaruhi berbagai aspek, termasuk sepakbola. Setelah sempat terhenti selama kurang lebih tiga bulan, kini sejumlah kompetisi papan atas Eropa menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat.

Walau pandemi sampai saat ini masih berlangsung, hal tersebut nampaknya sama sekali tak mengubah kalender jeda internasional, di akhir bulan Maret, para pemain akan bertugas membela negaranya masing-masing dalam gelaran kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sejumlah pelatih klub-klub Liga Inggris sudah mulai mengkhawatirkan hal ini, bahkan tak sedikit di antara mereka yang memberi sinyal takkaan mengizinkan para pemain meninggalkan Inggris dan ambil bagian di jeda internasional, termasuk di antaranya pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.

"Tentu saja saya merasa sangat khawatir (dengan jeda Internasional di tengah pandemi COVID-19). Saya memiliki target agar pemain tetap ambil bagian di kompetisi Liga Inggris. Jika mereka harus menjalani karantina, saya tidak bisa menurunkan skuad yang saya inginkan," ujar Tuchel seperti dilansir Goal.

"Situasi semacam ini sangat luar biasa dan penuh dengan risiko. Saya benar-benar merasa khawatir, tetapi di sisi lain, saya juga tahu bahwa klub bisa menangani hal ini dengan baik. Mungkin jika para pemain akhirnya harus absen, maka itulah konsekuensi yang harus diambil," tambahnya.

Sebagai tambahan informasi, pemerintah Inggris memang menerapkan aturan baru, setiap orang yang baru menempuh perjalanan dari luar negeri diwajibkan menjalani karantina selama 10 hari, hal tersebut berlaku pada negara yang dianggap berada di zona merah seperti Portugal, Afrika dan Amerika Selatan.

Thomas Tuchel bukanlah pelatih pertama yang menyampaikan keberatannya untuk melepas pemain di jeda internasional, sebelumnya pelatih Liverpool, Jurgen Klopp dan pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer juga melakukan hal yang sama.