OPINI: Chelsea Lakukan Langkah Tepat dengan Ubah Kebijakan Rekrutmen untuk Thiago Silva
Oleh Dananjaya WP
Chelsea berupaya memperkuat lini pertahanan mereka dengan mendatangkan Thiago Silva. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu bergabung dengan status bebas transfer setelah meninggalkan Paris Saint-Germain. Thiago Silva membela PSG selama delapan tahun, dengan kesuksesan mendapatkan tujuh titel Ligue 1, dan seluruh titel domestik lainnya di Prancis.
Thiago Silva juga berperan dalam keberhasilan Le Parisien mencapai babak final Liga Champions untuk pertama kalinya. Meskipun mengakhiri perjalanannya di PSG dengan kekalahan, pemain asal Brasil itu dikenang secara positif di Prancis. Kedatangan Thiago Silva semakin meningkatkan ekspektasi dan sorotan terhadap kebijakan rekrutmen The Blues.
Klub London Barat itu memberikan kontrak satu tahun, dengan opsi perpanjangan untuk satu tahun berikutnya. Thiago Silva didatangkan saat ia akan segera menginjak usia 36 tahun. Keputusan ini berbeda dengan kebijakan transfer Chelsea secara umum, yang mengutamakan rekrutmen pemain-pemain muda atau yang sedang berada di usia puncak.
Langkah ini tentu mendapatkan sorotan yang tinggi. Mantan pemain AC Milan itu dapat dikatakan sudah mendekati titik akhir dalam kariernya di tingkat tertinggi sepakbola Eropa. Terdapat berbagai pihak yang mempertanyakan apakah Chelsea mengambil keputusan yang tepat dengan mendatangkan Thiago Silva.
Keputusan Chelsea untuk mendatangkan Thiago Silva dapat disebut sebagai langkah yang tepat.
Frank Lampard memang mendapatkan sorotan tinggi berkat kesuksesannya membawa timnya finis di peringkat keempat Liga Inggris dan mencapai final Piala FA. Lampard juga mampu melakukannya dengan skuat yang relatif muda, dengan minimnya pengalaman yang sering terlihat di lini belakang.
Lini belakang Chelsea diisi oleh Kurt Zouma, Antonio Rudiger, Andreas Christensen, Fikayo Tomori, dan Cesar Azpilicueta (ketika formasi tiga bek digunakan). Rudiger menjadi bek tengah murni dengan usia tertinggi (27 tahun). Apakah mantan pemain AS Roma itu dapat tampil konsisten? Tidak. Kesalahan individual yang dapat disebut mendasar sering terjadi.
Situs Liga Inggris mencatat terdapat dua pemain Chelsea yang pernah melakukan kesalahan individual berujung gol. N’Golo Kante melakukannya dalam dua kesempatan, dan Antonio Rudiger dalam satu kesempatan.
Terdapat beberapa situs lain yang dapat digunakan untuk menjadi referensi. Lampard sebagai manajer juga mengakui bahwa terdapat permasalahan komunikasi di timnya. Chelsea yang finis di peringkat keempat Liga Inggris dengan catatan kebobolan 54 gol, sorotan juga pantas diberikan kepada penjaga gawang dan gelandang bertahan.
Komunikasi yang lebih efektif diharapkan dapat dibentuk dengan kehadiran pemain seperti Thiago Silva. Apabila kehadiran Thiago Silva, sosok yang berpengalaman menjadi pemimpin di Milan dan PSG dapat meningkatkan kualitas pertahanan Chelsea secara keseluruhan, maka transfer ini dapat dikatakan sebagai sebuah kesuksesan. Apabila hal yang sebaliknya terjadi, maka risiko rekrutmen ini juga cukup rendah, dan opsi perpanjangan juga tidak harus digunakan.