Britania Raya dan Irlandia Akan Menjadi Tuan Rumah Piala Eropa 2028
- Britania Raya dan Irlandia akan menyelenggarakan Piala Eropa 2028.
- Turki mengundurkan diri dari proses penawaran.
- London dan Glasgow sudah pernah menyelenggarakan pertandingan pada Piala Eropa 2020.
Oleh Dananjaya WP
Britania Raya dan Republik Irlandia akan menjadi penyelenggara Piala Eropa 2028 dalam waktu lima tahun mendatang setelah Turki mengundurkan diri dari proses penawaran. Keputusan itu membuat Britania Raya dan Republik Irlandia menjadi satu-satunya pihak yang tersisa dalam proses tersebut.
Inggris dan Skotlandia memiliki pengalaman menyelenggarakan pertandingan pada Piala Eropa 2020. Wembley Stadium menjadi stadion yang digunakan pada pertandingan final. Tetapi permasalahan keamanan dan sikap buruk dari suporter Inggris menimbulkan keraguan mengenai peluang untuk menyelenggarakan turnamen besar dalam waktu dekat.
Terdapat beberapa suporter yang melewati pagar keamanan di sekitar Wembley dan menerobos masuk tanpa tiket, membuat kondisi menjadi tidak aman. Laporan dari FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) menyatakan kondisi kekacauan itu adalah kejadian yang membuat negara itu merasa malu.
Britania Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) dan Republik Irlandia awalnya berniat mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Tetapi niat itu dibatalkan dan diarahkan ke Piala Eropa 2028. Sebelumnya juga sempat ada minat dari Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia, Kepulauan Faroe, dan Islandia.
Sementara Portugal dan Spanyol juga sempat mempertimbangkan penawaran. Selain itu, niat juga muncul dari Yunani, Rumania, Bulgaria, dan Serbia. Tetapi tidak ada yang mengajukan penawaran secara resmi.
Italia sempat mengajukan penawaran resmi, namun menariknya dan memutuskan untuk fokus kepada Piala Eropa 2032. Turki telah mengajukan penawaran resmi untuk seluruh edisi Piala Eropa 2008, tetapi juga menarik diri. Rusia juga sempat dibicarakan, namun invasi ke Ukraina membuat mereka tidak dapat melanjutkan niat tersebut. Kini Britania Raya dan Irlandia menjadi satu-satunya pihak yang tersisa.