Best XI Bundesliga 2019/20 Tanpa Pemain Bayern Munchen dan Borussia Dortmund
Oleh Nanda Febriana

Bundesliga adalah salah satu liga dengan begitu banyak talenta menarik di dalamnya. Oleh karena itu meskipun tahta juara didominasi oleh Bayern Munchen, dan sesekali Borussia Dortmund, dalam satu dekade terakhir, bukan hal yang sulit untuk membentuk sebuah tim tangguh dengan 11 pemain di luar kedua klub tersebut.
Berikut adalah susunan Best XI Bundesliga 2019/20 tanpa nama-nama top dari Die Roten maupun Die Borussen pilihan tim 90Min Indonesia.
1. Yann Sommer (Penjaga Gawang/Borussia Monchengladbach)
Performa mengejutkan Borussia Monchengladbach musim ini tak lepas dari kontibusi ann Sommer di bawah mistar yang selalu tampil tenang dan sigap saat menghentikan tembakan lawan. Dia juga tangguh saat harus berduel dengan para penyerang lawan.
2. Lukas Klostermann (Bek Kanan/RB Leipzig)
Dikenal sebagai bek serba bisa karena fleksibilitasnya bermain di berbagai posisi di lini belakang. Cepat dan mampu memainkan tempo permainan saat timnya mulai membangun serangan dari belakang, Lukas Klostermann dijuluki sebagai bek masa depan tim nasional Jerman.
3. Martin Hinteregger (Bek Tengah/Frankfurt)
Salah satu atribut langka yang dimiliki Martin Hinteregger sebagai seorang bek adalah tingkat produktivitasnya dalam mencetak gol. Pemain berusia 27 tahun itu kini tercatata sudah melesakkan delapan gol di Bundesliga 2019/20.
Selain itu fokusnya yang tajam sepanjang laga dan kemampuannya memenangi duel udara membuat dirinya layak masuk daftar ini.
4. Lars Bender (Bek Tengah/Bayer Leverkusen)
Bek modern yang berani membangun serangan dari belakang dengan kualitas umpannya yang mumpuni. Lars Bender juga cukup tenang saat harus menahan bola untuk mendikte tempo, atribut yang membuatnya juga bisa beroperasi sebagai seorang gelandang bertahan.
5. Christian Günter (Bek Kiri/Freiburg)
Bek kiri Freiburg ini sudah menyumbang enam assist dan menjadi salah satu pemain yang diandalkan untuk mengeseksi bola mati bagi timnya. Sebagai full back yang suka naik membantu serangan, Christian Günter kerap menjadi pemain penentu momen terakhir serangan timnya melalui umpan-umpan silang dan terobosan yag menawan.
6. Sebastian Rudy (Gelandang/Hoffenheim)
3️⃣0️⃣ Alles Gute, Sebastian #Rudy! ?#DieMannschaft pic.twitter.com/mdT2zE8nTj
— Die Mannschaft (@DFB_Team) February 28, 2020
Permainan lugas sekaligus taktis di lini tengah menjadi ciri khas penggawa tim nasional Jerman ini saat membantu Hoofenheim menghentikan serangan lawan dari lini tengah. Fokusnya juga tidak mudah pecah membuat dirinya waspada dengan pergerakan lawan yang membahayakan.
7. Marcus Thuram (Gelandang Serang/Borussia Monchengladbach)
Powerful moment here at Borussia-Park as Marcus Thuram takes the knee after scoring.@borussia_en are now two nil up just before the break.
— beIN SPORTS (@beINSPORTS_EN) May 31, 2020
Watch live now on HD11 ?#beINBundesliga #BMGFCU pic.twitter.com/PZQ4pBs2GP
Melihat nama belakangnya, para pecinta sepak bola klasik pasti akan langsung teringat pada Lilian Thuram, bek juara Piala Dunia asal Prancis. Ya, Marcus Thuram adalah anak dari eks pemain Parma tersebut.
Sebanyak 10 gol dan delapan assist sudah dilesakkan Marcus musim ini. Kemampuan teknik bolanya mengesankan membuat dirinya bisa memberikan kontribusi dari beberapa posisi di atas lapangan dan kerap membikin bingung lawan hingga harus sering melanggarnya.
8. Milot Rashica (Gelandang Serang/Werder Bremen)
Napoli from Italy interested in #Kosovo and #Werder Bremen star Milot Rashica. pic.twitter.com/kSeErD8iMI
— Kosovan Football ?? | ? (@kosovanfooty_EN) May 28, 2020
Dengan catatan ujuh gol dan lima assist musim ini, serta di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Milot Rashica jelas mengundang perhatian para pecinta Bundesliga bersama Werder Bremen musim ini.
Juga mampu beroperasi sebagai penyerang, Rashica memiliki kekuatan utama dalam mendribel bola dan melepaskan umpan-umpan silang berbahaya ke kotak penalti lawan.
9. Filip Kostic (Penyerang/Eintracht Frankfurt)
Kontribusi sembilan assist dan tiga golnya sudah cukup untuk membuktikan bahwa dirinya merupakan bagian penting dalam sistem serangan Frankfurt. Melepaskan umpa-umpan kunci serta umpan silang menjadi rutinitasnya yang cukup merepotkan barisan pertahanan lawan. Filip Kostic juga bisa mengatur tempo permainan timnya dengan keandalannya menahan bola dan menentukan momen yang tepat untuk melepaskan umpan.
10. Timo Werner (Penyerang/RB Leipzig)
Timo Werner has scored 30 goals across all competitions in a single season for the first time in his career.
— Squawka Football (@Squawka) May 24, 2020
It probably won’t be the last. pic.twitter.com/vrE2UlgsSt
Torehan 24 gol dan tujuh assist yang sudah dilesakkannya musim ini membuat nama Timo Werner menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Terutama setelah kabar calon kuat juara Liga Inggris 2019/20, Liverpool, tengah mengincarnya untuk diboyong ke Anfield.
Insting mencetak gol yang tajam, umpan-umpan akurat, ditambah kecerdasan taktik yang memukau membuat pria asal Jerman ini digadang-gadang menjadi pemain terbaik dunia di masa mendatang.
11. Kai Havertz (Penyerang/Bayer Leverkusen)
Kai Havertz is the first player to score 35 Bundesliga goals before his 21st birthday in the competition’s history.
— Squawka Football (@Squawka) May 29, 2020
Das Wunderkind. pic.twitter.com/JufFMnjUiB
Dengan potensi yang sudah ditunjukkan di usia yang begitu belia, Kai Havertz sudah membuat beberapa klub top Eropa terpikat untuk merekrut dirinya.
Torehan 11 gol dan lima assist adalah buah dari permainan yang enuh kepercayaan diri di atas lapangan. Tidak ragu saat harus mendribel bola, melepaskan umpan, dan bahkan mencocorkan bola itu sendiri ke gawang lawan dengan ketepatannya memanfaatkan momen. Sulit untuk tidak melihatnya berganti seragam musim depan.